webnovel

17. Ibu Asuh Para 3 Makhluk

Onaza pulang mengikuti ibu asuhnya, ibu Wiwi. Dia adalah orang yang sangat misterius dan tidak banyak bicara. Onaza masuk kedalam mobil ibu asuhnya dengan wajahnya yang sedih. Mulutnya bergerak sendiri karena habis melihat latihan anak-anak randai. Wajahnya tampak tidak seperti ketika ia berangkat sekolah. Onaza mencoba untuk menyembunyikan kesedihannya dalam perjalanan menuju pulang kerumah.

Sesampainya dirumah, ibu Wiwi keluar sejenak dari dalam mobil sebab dia ingin membuka pintu pagar rumahnya. Setelah pintu pagarnya dibuka, ibu asuhnya lalu masuk kedalam mobil kemudian mengendarainya untuk dimasukan dimasukan kedalam garasi. Setelah dimasukan dalam Garasi, remaja laki-laki itu keluar dan dia kembali memasang wajah sedihnya.

Dia benar-benar orang seperti yang sedang gundah-gulana. Bahkan disaat dia sedang menutup pintu pagar juga demikian. Ibu Wiwi, lalu melihat Onaza. Dia melihat remaja itu dengan wajah yang penuh dengan tanda-tanya. Apakah dia mulai menunjukan rasa penyesalannya?

Onaza bukanlah seorang manusia. Dia adalah sesosok yang tidak bisa menembus langit. Awalnya dia adalah makhluk yang tak kasat mata. Tetapi, entah bagaimana dia bisa menjadi seorang manusia. Dia bisa makan, bisa minum. Waktu itu Ibu Wiwi dan suaminya menemukan dia ketika dia sedang jalan-jalan ke Kuraitaji tepatnya di area surau Baruah. Saat itu, dia rindu dengan keluarganya yang tinggal di area pulau Nyiur tempat surau Baruah berada. Dia melihat seorang remaja tidak memakai sehelai benangpun, datang kepada mereka dengan keadaan menggigil. Ini untuk ke 3 kalinya dia menemukan makhluk tak kasat mata yang berubah menjadi manusia.

Ada 3 sesosok makhluk yang tinggal didalam rumahnya. 1 perempuan paruh baya, 2 remaja laki-laki. 1 Perempuan paruh baya menyiapkan makanan dengan enak. Namanya Ibu Maya. Dia dengan senang hati menyambut pemilik rumah. Bahkan, dia mengajak anak pemilik rumah bermain. Satu lagi seorang remaja laki-laki yang suka membaca kisah tentang Anggun Nan Tongga. Kisah itu selalu dia baca dengan linangan airmata. Saat masuk kedalam rumah, Onaza menggoda remaja yang sebaya dengannya. Namanya Dendi.

"Dendi! Tidak bisakah kamu berhenti membaca kisah itu?" Ujar Onaza yang muak melihat Dendi.

"Ini adalah buku yang mengingatkan saya pada kisah cinta"

"Onaza, Dendi dan buk Maya, kita akan masak pada hari ini. Ibu Maya, tolong temani saya berbelanja dipasar Pariaman"

"Baik bu"

Ibu Wiwi dikenal oleh para makhluk dunia lain sebagai orang yang baik. Dia menolong semua makhluk untuk menyelesaikan urusan mereka yang belum bisa diangkat kelangit. Namun wanita ini merasa dia bukanlah seseorang yang sakti untuk menghantarkan manusia-manusia yang semasa hidupnya berbuat dosa ke langit ke 7. Ibu Wiwi hanya menyarankan mereka untuk mencari seseorang yang pernah mereka sakiti semasa hidup. Yang bisa mengangkat mereka kelangit hanyalah doa-doa dari orang-orang yang ikhlas untuk memaafkan kesalahan mereka.

"Apakah kamu sudah menemukan seseorang yang bisa mengangkatmu kelangit?" Ujar Dendi pada Onaza. Onaza hanya diam saja. Wajahnya terlihat seperti orang yang sedang patah hati. Ditambah pula, Dendi menghidupkan sebuah tembang dimana berisi kalimat puitis yang menyakitkan.

INDAH..TERASA INDAH

BILA KITA TERBUAI DALAM ALUNAN CINTA..

SEDAPAT MUNGKIN MENCIPTAKAN RASA

KEINGINAN SALING MEMILIKI

NAMUN BILA ITU SEMUA..

DAPAT TERWUJUD DALAM SATU IKATAN CINTA

TAK SEMUDAH SEPERTI YANG PERNAH TERBAYANG.

MENYATUKAN PERASAAN

TETAPLAH MENJADI BINTANG DILANGIT.

AGAR CINTA KITA AKAN ABADI..

BIARLAH SINARMU TETAP MENYINARI ALAM INI.

AGAR MENJADI SAKSI CINTA KITA.

BERDUA..(padi_ Kasih tak Sampai)

Mendengar lirik dalam lagu tersebut mereka berdua terhenyuh. Terutama Dendi yang sangat paham dengan isi lagu tersebut. Dia seolah-olah merasa bahwa dia adalah pemeran utama yang diceritakan oleh orang yang menyanyikan lagu itu. Aransemen lagu yang lambat tapi mampu membawa orang yang mendengar merasakan apa yang dirasakan oleh yang punya lagu itu. Dia menatap Dendi seakan dia pernah merasakan apa itu artinya cinta? Bagaimana rasanya mencintai seseorang? Apakah penyesalan karena cinta bisa sehancur ini? Apakah cinta bisa sesakit ini? Apakah Dendi semasa hidupnya merasakan kisah cinta yang tidak sampai.

"Andaikan saya tidak merantau dan menikah dengan perempuan hanya karena seekor burung Ajaib, saya tidak akan menikah dengan perempuan lain. Tapi pada akhirnya inilah dampaknya. Seandainya hidupku diwaktu itu tidak mengenal apa artinya karena dia hadir karena kita telah terbiasa bersama, dia tak akan menyiakan-nyiakan waktunya hanya menungguku. Beruntunglah orang yang tak pernah mencinta." Ujar Dendi dengan wajah sedihnya. Sepertinya ada wanita yang benar-benar ingin ditemui oleh Dendi makanya jiwanya tak tenang. Justru dia iri dengan Dendi. Karena Dendi memiliki perasaan penuh kasih sebab adanya cinta. Berbeda dengannya.

"Beruntung kau kawan, ada orang yang mencintaimu sehingga kau merasakan perasaan yang penuh kasih. Apakah kau tak kasihan padaku? Aku ingin merasakan bagaimana perasaan cinta itu. Aku merasa dengan adanya cinta bisa mengubah sosok iblis menjadi malaikat"

"Jangan. Jangan iri dengan itu"

"Aku akan tetap iri akan hal itu. Sebab cinta dapat mengubah cuka jadi anggur"

Entah darimana Onaza mempelajari kalimat itu, dan meyakini bahwa cinta dapat mengubah segalanya. Bahkan katanya sifat seseorang seperti iblis bisa menjadi malaikat. Apakah Onaza sedang melawak? Dia memukul kepala Onaza.

"Aduh"

"Cinta itu seperti undian, ada yang berhasil ada yang tidak. Jika tidak berhasil maka engkau akan seperti aku. Tak sampai"

Dendi kemudian masuk kedalam kamarnya dan meninggalkan Onaza diruang tamu.