"Tentu saja aku mencintai Gina, Gina adalah satu-satunya perawan yang aku dapatkan seumur hidupku." Massimo bicara dalam hati, menjawab perkataan ayah mertuanya.
Julian yang tidak sabar mendengar jawaban dari menantunya bersiap membuka bibirnya kembali, namun suara klakson yang dibunyikan Pablo secara tiba-tiba membuatnya membatalkan niatnya itu dan memilih untuk bersiap untuk turun karena mereka hampir sampai di rumah.
Massimo sendiri bersyukur akan momen yang sangat tepat ini, Tuhan benar-benar berada dipihaknya. Tepat setelah Pablo menghentikan mobil, beberapa orang bodyguard yang berjaga langsung bergerak cepat dengan membantu membuka pintu mobil untuk sang tuan yang baru kembali.
"Terima kasih," ucap Massimo pelan.
"I..ini sudah kewajiban kami, Tuan," jawab dua orang bodyguard secara bersamaan, mendapatkan ucapan terima kasih dari Massimo membuat mereka tergagap. Massimo benar-benar mengalami perubahan yang sangat besar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com