Massimo mengangkat kedua bahunya tidak acuh, pura-pura tidak mendengar apa yang baru saja Gina katakan. Meski Massimo tahu kalau aktivitas ranjangnya adalah penyebab energi Gina terkuras habis namun Massimo tidak mau memperlihatkan rasa bersalahnya pada Gina.
"Well itu tidak bisa dijadikan alasan, meskipun kita bercinta setiap malam hingga pagi kalau kau menjaga pola makanmu dengan baik aku rasa tubuhmu akan tetap baik-baik saja, aku masih ingat betul ukuran payudaramu saat kita masih tinggal di Almeria. Rasanya tanganku penuh sekali menggenggam payudaramu tidak seperti saat ini, terasa sedikit..."
"Massimo!!" jerit Gina spontan dengan wajah memerah. "Jangan bicara macam-macam, tubuhku masih tetap sama seperti dulu tidak ada yang berubah."
Massimo terkekeh. "Benarkah? Coba aku lihat.."
"Mesum!! Jauhkan tanganmu!!!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com