webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · perkotaan
Peringkat tidak cukup
618 Chs

He's gone

Del Cano's base

Setelah kembali dari rumah keluarga Sanders selama hampir 30 menit Massimo menatap dua kertas yang nampak usang dihadapannya. Dua kertas tulisan tangan yang umurnya jauh lebih tua darinya.

"Apa jadwalku besok pagi, Martin?" Pertanyaan Massimo memecah keheningan di ruangan kerjanya.

"Besok pagi ada tamu dari Sevilla yang datang berkunjung, Tuan."

Massimo menyangga dagunya menggunakan satu tangannya. "Sevilla, ya. Apakah itu Enrique Suarez?"

"Benar Tuan."

"Ok aku mengerti, kalau begitu kau boleh tidur Martin. Besok pagi banyak pekerjaan yang harus kau lakukan,"ucap Massimo pelan mengusir Martin secara halus.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com