"Tentu saja kau harus nyaman berada di sana. Jika tidak, kau akan dikembalikan lagi ke daerah pinggiran itu."
***
Perkataan Agni membuat hatinya tak nyaman. Kampung halamannya memang berada di daerah perbatasan. Namun, taraf kehidupan di sana terbilang makmur dan jarang ditemukan kemiskinan. Sebab bangsawan yang hidup di sana rata-rata memiliki kedermawanan yang cukup tinggi serta penduduknya pun pekerja keras. Daerah pinggiran yang disebutkan oleh Agni juga tidak seperti daerah perbatasan lainnya.
Urdapalay bukanlah daerah yang mengalami gencatan senjata atau sering terjadi pemberontakan dalam skala besar.
Arunika mengeraskan rahang saat memikirkan itu. Namun, dia dengan cepat tersadar, lalu mengambil napas perlahan.
Dia tersenyum menanggapi. Bukan karena dia bodoh atau tak tahu apa-apa.
"Apa anda belum pernah datang ke Urdapalay?"
"Huh? Kenapa aku harus?" Agni menyandarkan tubuh dan bersedekap.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com