webnovel

A Peaceful Aftermath

"Hebat sekali..." kata Sayumi sambil menutupi mulutnya

"Benarkah?" tanyaku

"Ti-tidak! , menurutku itu biasa saja! " wajahnya memerah

"Baiklah kalau begitu, dan bolehkah aku menginap di rumahmu?, sekarang masih malam, dan bajuku basah semua" kataku

Tiba-tiba, ayah sayumi keluar dari rumah, ia melihat kita berdua, basah kuyup, ia mengajak kami berdua untuk masuk, ia menawariku untuk berganti baju san sebuah teh hangat, aku pun menerima tawarannya, dan masuk ke rumahnya bersama Sayumi juga.Setelah mengganti baju, aku dan Sayumi disuruh untuk menunggu di kamarnya Sayumi.

"Wah, kamarmu bersih sekali! " Pujiku

"Hehe, terima kasih" kata Sayumi

"Ah, benar juga, soal yang tadi, terima kasih ya" aku tersenyum

"E-eh iya tidak apa" ia mengelus pahanya, wajahnya juga sedikit memerah

"Hei... apakah kau juga suka sihir matsu?" tanya Sayumi, ia sedikit menunduk

"Ya, aku sangat suka sihir! meskipun sebagian besar yang kusuka adalah sihir untuk menyerang, sihir yang kau gunakan juga sangat menarik!, aku ingin sekali belajar sihir sewaktu-waktu" aku tersenyum

"Ba-baguslah kalau begitu" jawab Sayumi ia menangguk

"Dan bagaimana kau bisa tahu kalau aku ada di luar tadi? " tanyaku

"Aku tadi dalam perjalanan ke kamar kecil aku mendengar suaramu,saat itu aku melihat keluar, saat aku melihat monster tadi, aku mengambil tongkat sihirku dan keluar membantumu" jawabnya

"Tunggu, jadi kamu masih belum? " tanyaku sambil menggaruk kepala

"O-Oh ya, eeerrr... " wajahnya merah, ia terlihat kebingungan, setelah itu ia menamparku

"Matsu bodoh!, bodoh, bodoh! " lalu ia pergi keluar kamar, ia berkeringat dan wajahnya merah

Setelah pintu terbuka, ayahnya Sayumi masuk dan Sayumi keluar.Ayahnya Sayumi membawa 2 teh hangat

"Kenapa Sayumi keluar? " tanya ayah Sayumi

"Aku tak tahu, mungkin ia pergi ke kamar kecil" jawabku

"Baiklah.Ini tehnya, maaf lama ya" kata ayahnya Sayumi

"Ya, tidak apa-apa, terima kasih! " jawabku

Ayahnya Sayumi keluar dari ruangan,setelah itu kuminum teh itu.Aku masih bingung, kenapa Sayumi menamparku?, yah sepertinya ia malu soal hal itu.Tak lama kemudian, Sayumi masuk ke kamar, wajahnya masih memerah dan ia terlihat masih marah dan malu.

"Sayumi? " aku memanggilnya

Sayumi duduk, ia tidak menghadapku, ia memegangi kedua tangannya.

"Hei, teh itu tidak akan masuk ke dalam dirimu dengan sendirinya, sudahlah" kataku

"Ehm, ba-baiklah" akhirnya Sayumi menjawab

Ia memutar badannya, ia sedikit tertunduk, lalu ia mengambil gelas tehnya lalu meminumnya, ia langsung menghabiskannya, lalu meletakkan gelas itu.

"Apakah kau masih kesal kepadaku? " tanyaku

"Tidak" Jawab Sayumi singkat

"Aku mau tidur dulu" Kata Sayumi

Ia menuju ranjang yang ada di ujung ruangan, lalu berbaring.

"Oh iya, aku kan juga belum tidur" kataku

Aku melihat sekeliling, mungkin aku harus tidur di lantai.Sayumi memandangiku, ia mengambil sebuah bantal lalu melemparnya kepadaku.

"A-aku tahu tidur di lantai itu tidak enak, jadi aku memberikanmu bantal ini" Sayumi mengatakannya sambil memegang pipinya, wajahnya masih merah

"Baiklah, terima kasih kalau begitu! " jawabku, sambil menata posisi yang enak untuk tidur