webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · perkotaan
Peringkat tidak cukup
393 Chs

270

Dua hari setelah hari itu, Rich tidak henti membeli salad untuk Rosse, dia meminta pegawai toko meracikan menu ibu hamil secara khusus, karena dia lihat Rosse sangat suka dengan menu seperti itu, terlihat wanita itu juga tidak lagi mual dan memuntahkan apa yang dia makan.

Dua malam ini pun mereka tidur bersama, tidak ada pertengkaran atau perselisihan antar keduanya, dan juga Rosse menepati janjinya untuk selalu menurut.

Salah satunya bercinta dengan wanita itu yang memimpin permainan, setiap malam mereka habiskan dengan penyatuan yang menggairahkan, yang membuat Rich semakin bersemangat Rosse tidak perlu di tuntun lagi.Wanita itu juga tidak malu untuk mengeluarkan kata-kata vulgar dan desahan yang membuat Rich berada di atas angin.

"Besok malam saat pameran lukisan, dampingi aku." Rich sedang berada di ruang kerja bersama Rosse saat ini, dia meminta wanita itu untuk menemaninya bekerja.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com