webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · perkotaan
Peringkat tidak cukup
393 Chs

138

Masih berang dengan pemikiran tentang Rosse dan Jack yang berkemungkinan memiliki hubungan khusus, pengkhianatan itu bisa saja terjadi saat ayahnya masih hidup, langkah membawanya kedalam ruang kerja mendiang pria tua itu.

Matanya menilik seisi ruangan itu, tidak ada yang berubah sama sekali, kecuali aroma Rosse yang sangat kentara. Berdiri di depan meja kerja ayahnya, menatap figura besar yang menampilkan pria paruh baya yang gagah, tidak tergoyahkan, siapa pun tau itu. Tapi bisa jatuh kedalam lembah nikmat yang di ciptakan

Rosseanne, sangat di sayangkan. Pikirnya.

"Kau menikahinya, hanya karena aku menolak untuk menikah, apa itu alasan atau kesempatan yang sudah lama kau impikan?" Tanyanya pada foto itu.

Kedua tangannya menyelip dalam saku, menarik napas pelan ia menuju rak bükü, mencarai jenis bacaan yang bisa menghilangkan kepenatan yang memikulnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com