Setelah mengantar sampai ke parkiran dan menyaksikan kepergian mobil kakaknya, Xiao You Ren kembali ke apartemen. Pada saat itu, Wang Xian Wei terlihat memegang pipi yang lebam, kemerahan, dan agak membengkak.
Langkah Xiao You Ren tidak berhenti di ruang tamu, melainkan bergegas mengambil baskom berisi air dingin dan sebuah lap bersih. Duduk di samping, tangannya sibuk memeras lap sebelum diletakkan di pipi lebam Wang Xian Wei. Gerakannya pelan dan lembut, sangat hati-hati, teliti, dan sabar.
Dalam posisi seperti itu, Wang Xian Wei dapat dengan jelas memperhatikan wajah Xiao You Ren. Mata yang indah seolah merefleksikan galaksi, berbinar-binar, tetapi tidak menghilangkan kekhawatiran. Meski begitu, manik mata gelapnya terlihat tenang bahkan tanpa riak berlebihan. Ekspresi yang tercermin juga tidak menunjukkan gejolak, padahal Wang Xian Wei ingin mendengarnya bertanya sesuatu mengenai bekas pukulan di pipi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com