webnovel

The Cold Season

Untuk sebagian besar hidupnya, Xiao You Ren merasakan ketidakberuntungan yang teramat besar. Setiap luka baru akan muncul di sisa-sisa malamnya. Luka yang membuatnya mengerang sakit akibat rasa ngilu yang menyentuh hatinya. Dia selalu menggigil di setiap malam yang dingin, mengharapkan sebuah tangan melingkar di tubuhnya. Pada setiap orang dia menjeritkan pertolongan. Memohon untuk obat yang dapat menghilangkan rasa sakitnya di musim dingin. Akan tetapi, tidak ada satu orang pun yang mampu memberikan hal itu padanya. Hingga dia terlibat sebuah hubungan dengan seorang laki-laki yang menawarkan obat. Alih-alih mendapatkan penawar bagi lukanya, dia justru menerima racun. Yang membuatnya menjadi kebal terhadap rasa sakit, bahkan meminta untuk mendatangkan perasaan itu terus-menerus. Xiao You Ren kian menggila sesaat setelah laki-laki itu menyuntikkannya sedikit rasa ‘diinginkan’. Seumur-umur Xiao You Ren tidak pernah merasakan hal menggelitik permukaan hatinya, hingga membuatnya menjadi sangat egois.

evilesther3
Peringkat tidak cukup
262 Chs

Stay Awhile

Sudah tiga hari mereka tinggal di kota itu. Malam di awal musim panas yang tenang berlalu dengan cepat, ketika pagi menyingsing dua orang di atas tempat tidur enggan membuka mata, masih terlelap dengan garis kelelahan yang samar. Meski begitu senyum tipis di sudut bibir sama sekali tidak hilang, mereka menikmati setiap waktu yang dihabiskan bersama.

Perlahan membuka matanya, Xiao You Ren memandang wajah Wang Xian Wei dengan saksama. Dia tidak bisa menahan senyuman lebar di bibirnya, merasa senang ketika orang pertama yang dilihat setelah bangun tidur adalah seseorang yang disukai. Mengulurkan tangan menyentuh wajah pihak lain dan sedikit bermain-main, mencoba mengganggu Wang Xian Wei yang terlelap.

Menekan pipi dan menggelitik permukaannya, sebelum beralih ke hidung Wang Xian Wei. Tekanan yang ringan, tetapi mampu mengganggu pergantian udara membuat Wang Xian Wei merasa terganggu, ia mengerutkan kening dengan kelopak mata ikut berkerut, wajahnya mulai memerah.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com