webnovel

The Black Swan Behind (Bahasa Indonesia)

WARNING! 18+ Mature Content (Kekerasan, pelecehan, alur rumit) Di bawah cahaya rembulan, sebuah kota berdiri di dalam bayang-bayang gengster yang kerap kali berbuat onar dan meresahkan masyarakat. Gengster-gengster beranggotakan pria-pria kuat yang mahir bertarung. Tidak disangka mereka adalah anak-anak muda yang gila uang dan kekuasaan. Kota itu adalah arena bertarung bagi mereka. Emma Hilland pindah seorang diri ke sebuah kota bermil-mil jauhnya dari rumah dimana ia dibesarkan sebagai tuan putri. Karena sebuah masalah, ia memutuskan pergi dan melanjutkan studi kuliahnya di kota ini. Kali ini ia akan mencoba untuk menjadi gadis normal. Namun yang namanya api, diletakan dimanapun pasti akan membakar sekelilingnya juga. Ini adalah kisah bagaimana kelompok The Black Swan terbentuk di Kota Handway. Dibalik kaki-kaki indah yang melompat di tengah hamparan bunga, terdapat duri-duri beracun yang mematikan. Namun apakah hati seekor angsa dapat ditakhlukan? **** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes, visual, dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu

Lydia_Siu · perkotaan
Peringkat tidak cukup
439 Chs

Kucing Cantik

Tiba-tiba kedua mata Emma berubah membesar. Beberapa meter di depannya, ada seekor kucing dengan bulu lebat berwarna putih bersih yang membuatnya samar dengan salju. Emma langsung tergerak dan menoleh ke sekeliling, mencari apakah ada pemilik kucing cantik tersebut di sekitar sungai. Namun tidak ada orang sama sekali selain dirinya.

"Oh tidak!" Gumam Emma begitu melihat kucing tersebut melangkah semakin dekat pada ujung tanah, menuju ke air.

Emma langsung bangkit dan melangkah hati-hati mendekati kucing tersebut. Namun sayangnya, kucing dengan bola mata besar berwarna biru itu cerah tersebut malah berlari naik ke atas lapisan es.

"Ahh!!" Seru Emma sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangan. "Heiii!! Pusss!! Kemari.. sini.. sini.." ia berusaha memanggil kucing yang sudah berada di atas es yang tipis tersebut.

'Gawat! Kalau sampai ia tercebur..'

"Pixy!!"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com