Entah kenapa keadaannya seperti ini, Todoroki kini menempelkan tubuhnya sangat erat padaku.
Tubuh todoroki yang berbau khas dan ....panas..
_
_
_
Pagi itu ada pemeriksaan fisik di sekolah. Bakugo dan todoroki bertengkar mengenai itu.
"Tubuhku lebih bagus darimu" seru bakugo membanggakan otot lengannya.
Todoroki tidak mengiyakan, dia memang tidak begitu peduli dengan sikap keras kepala bakugo.
Melihat todoroki yang hanya diam, bakugo menjadi marah dan mulai mengumpat todoroki.
Todoroki sama sekali tidak menjawab seolah menulikan telinga. Deku terlihat mulai terbiasa dan berusaha keras menghentikan bakugo.
Bakugo malah memukul Deku hingga terjatuh.."Jangan ikut campur sialan?!"
Deku terlihat terdiam. Tetapi ia hanya menatap bakugo dengan tatapan tunduk dan ketakutan.
Bakugo berhenti kasar, dan melirik sikap deku yang ketakutan.
"A..ah, dasar!!. Jangan bersikap seperti itu. Padahal aku sama sekali belum membully mu!!" seru bakugo mengulurkan tangannya membantu deku.
Deku meraih dengan gemetar. Bakugo terlihat tidak suka melihat deku takut kepadanya.
"Kelamaan , cepatlah aku lapar. " seru todoroki menarik tangan deku cepat . Seketika tubuh deku menempel sejenak di badan bakugo.
Deg
Bakugo tidak mempedulikan, segera menghempas tubuh nya dan berjalan ke kantin.
Karena hari ini pemeriksaan fisik maka semua pelajaran akan ditiadakan untuk pemeriksaan.
Deku menunduk maaf kepada todoroki, dia merasa perbuatan bakugo kasar kepadanya.
"Ma..maaf todoroki Kun, bakugo lagi lagi bersikap kasar kepada mu," seru deku gemetar.
Todoroki hanya menoleh dan hanya tersenyum tipis bersahabat.
"Yah memang bakugo begitu, aku tidak masalah. Sana temani bakugo", seru todoroki datar.
Deku hanya tersenyum kaku menanggapi dan segera mengejar bakugo yang mulai berteriak memanggilnya.
_
_
_
Tidak lama Lida datang. Wajahnya tampak pucat tidak seperti biasa.
Todoroki yang terkejut segera menyapa Lida. Bukannya menjawab. Lida malah tetap diam mendekat todoroki.
Hingga....
Bruk.., Lida terjatuh di tubuh todoroki. Tubuhnya panas..
Deg
_
_
_
_
"Ka..kau baik baik saja Lida" seru todoroki agak sedikit kaget saat Lida tiba tiba saja terjatuh .
Lida mencengkeram era lengan todoroki. Dan berkata dengan polosnya.
"To.. todoroki...tolong..aku"
_
_
Todoroki berusaha tetap tenang. Bisa bisa orang tau kalau Lida sedang aneh. Entah kenapa dia tidak ingin ada seorang pun yang tau.
Selain dirinya..
Todoroki menyeret Lida ke sebuah ruangan. Lalu menutupnya dari dalam.
Kemudian todoroki berusaha melepaskan Lida. Lida duduk dengan lemas. Dia beberapa kali memegang kepala.
Todoroki memperhatikan sekitar , kemudian sedikit bingung melihat Lida. Tidak pernah ia melihat Lida sependiam ini. Lida sangat ceria, manis dan polos.
Todoroki duduk di depan Lida. Dan memegang kening Lida .
Panas.., seperti nya bukan demam. Lida perlahan menatap todoroki. Wajahnya yang sayu berhasil membuat todoroki menelan ludah.
Deg
Deg
"Kau gak demam Lida?" tanya todoroki berusaha tetap datar. Wajahnya yang selalu tenang.
Lida mengeleng kemudian perlahan merangkak mendekati todoroki.
Dia menatap todoroki dengan tatapan yang sangat dia sukai. Entah kenapa wajah Lida yang memelas membuat dirinya merasa...aneh.
_
_
Srek..,"Panas Lida, menjauhlah," seru todoroki ketika Lida mendekati tubuhnya hingga sangat dekat.
Lida menjilat telinga todoroki membuat todoroki bisa merasakan detak jantungnya semakin tinggi.
Deg
Deg
_
_
_
"Brak!!" tiba tiba ada suara terbuka. Oh tidak.. todoroki segera menarik Lida ke sebuah lemari..
Untung saja ada lemari kosong disitu. Todoroki mengeser Lida dan berkeringat ketika melihat ruangan itu adalah ruangan kelas.
Yang artinya untuk sementara banyak siswa yang akan berkonsultasi disana.
Todoroki menatap Lida dengan jantung naik turun. Dia tidak bisa tiba tiba membuka pintu disaat Lida begini.
Lida akan terlihat... tubuhnya yang ramping... wajahnya yang...manis..
Deg
_
_
Srek.., todoroki menarik tubuh Lida ke arahnya. Kondisi yang sangat dekat.
Bisa dirasakan tubuh Lida yang panas sekali. Seperti nya ini bukan demam.
Todoroki berusaha menahan pipinya yang ikut memerah.
"Kau kenapa Lida, kok aneh begini?" tanya todoroki menatap wajah Lida. Lida menatap todoroki dan tersenyum polos.
"Aku minum sesuatu todoroki Kun, itu sangat enak..tapi..Lida..sekarang panas...banget.." lirih Lida semakin manis..
Todoroki akhirnya tau penyebab Lida begini. Tidak salah lagi Lida mabuk. Lida semakin mengeratkan tubuh nya pada todoroki.
Mereka sangat dekat. Kaki Lida perlahan mengikat todoroki. Tubuh nya sudah pasrah penuh keringat.
Deg
Astaga kenapa diriku. Ingat todoroki kamu adalah cowok. Dan Lida adalah cowok. Aneh rasanya jika merasa panas ketika melihat Lida.
Beberapa kali ia tidak sengaja mencium bibir Lida. Bibir itu semakin manis..
Sangat manis..
Sekali lagi..
_
_
_
Todoroki mengangkat dagu Lida. Dan perlahan mendekat pada wajah Lida. Todoroki bernafas sangat pelan.
Deru nafas mereka terasa lebih sesak saat mereka perlahan mendekat. Tangan Lida memeluk dadaku dengan erat.
Deg
Deg
"Lida..apakah aku boleh mencium mu?"
Tanya todoroki menatap sangat dekat pada Lida. Lida terdiam.
Sesungguhnya wajah todoroki sangat tampan. Dia seperti malaikat di hadapan Lida. Malaikat yang muncul dan menyelamatkan nya.
Deg
"Cium saja" seru Lida tersenyum manis. Lida tampak sangat manis.
Deg
_
_
_
Cup.., kami berciuman. Sangat mesra , seperti pasangan. Perlahan tangan todoroki mulai nakal turun memegang leher Lida.
Lida sempat kaget dan tidak bisa bergerak karena ciuman todoroki. Dia sangat nyaman..
Keadaan lemari itu semakin panas, sementara ruangan itu terisi. Tidak ada seorang pun yang tau ada dua orang laki laki yang sedang bermesraan disana.
_
_
_
Deg
_
_
_
Hiks.
Todoroki menghentikan ciuman saat Lida menangis. Todoroki sangat terkejut. dan langsung sadar apa yang dia lakukan. Ia memeluk Lida dengan erat.
Berkali kali mengelus kepalanya dengan hangat. Lida perlahan berhenti menangis. Lalu bibirnya berkata.
"Todoroki.., apakah aku penting bagimu?"
Todoroki menatap wajah Lida yang mulai terlelap. Lida masih sangat polos. Dia masih tidak tau betapa menakjubkan nya dirinya.
Dia unik...,
_
_
Todoroki mendekati atas kepala Lida, dan tersenyum menatapnya..
Cup.., ditempel kannya bibirnya dengan lembut.. sembari mengucapkan kata kata manis.
"Kau sangat penting Lida..., kau seperti separuh jiwaku.."
_
_