Dekat Lagi

Deku memandangi dirinya yang makin kurus, kedua penyakit itu benar benar menggerogoti tubuhnya.

"Uh..sakit sekali" lirih deku dengan suara kecilnya. Anemia penyakit kekurangan darah itu membuat kekuatan deku seolah tersedot.

Deku memegangi dadanya yang sakit. Rasanya berdenyut denyut , seperti setiap detak jantung nya akan berhenti seketika.

Disaat seperti itu, entah kenapa ia hanya melihat seseorang. Seseorang berambut tajam dan wajahnya yang selalu menekuk marah.

"Aku...benar benar merindukan nya.."

_

_

_

Lida memandang dengan risau pada deku. Deku hanya memandang menanggapi.

"....Anu..deku.."

"Hm..?" tanya deku memandang kearah Lida. Lida terlihat kebingungan merangkai kata kata.

Akhirnya Lida mencoba mengatakan nya dengan sedikit gugup dan gemetar.

"Kau akan operasi deku,.."

"Hah?" deku kaget. Badannya refleks hampir berdiri dan melompat.

Lida terlihat panik dan berkeringat ketika deku hampir saja pingsan karena melakukan hal itu.

"Kapan..?" tanya deku berusaha tetap tenang walaupun perasaannya campur aduk.

Lida mengaruk tengkuknya beberapa kali, kemudian mulai menatapku sedikit serius.

"Dua hari lagi, kuharap kau siap deku.."

Deku terdiam, sejujurnya ia tau penyakit ini memang sudah parah. Tetapi teman temannya bahkan mau mengorbankan uang yang sangat banyak itu demi dirinya.

Deku hampir saja meneteskan air mata, memalukan padahal dia laki laki.

Dia benar benar merepotkan semua orang, hanya karena dirinya yang bahkan tidak berharga ini mereka mau melakukan semua ini.

Srek.., Lida menggenggam tangan kecil deku, deku menoleh dengan wajah pucatnya. Bahkan wajah deku benar benar hampir seperti mayat hidup.

_

_

Lida benar benar berpikir bagaimana dirinya dapat berguna untuk deku. Deku selalu saja berusaha membantu nya dalam cara apapun.

Selalu berusaha padahal dia tidak bisa..

Apa yang bisa Lida lakukan untuk membantu teman satu satunya,..?

Bagaimana dirinya yang tidak bisa apa apa ini berusaha...?

_

_

"Deku pasti bisa menjalani operasi itu, memang Lida tidak bisa apa apa selain berbicara. Tetapi Lida akan selalu berusaha mendukung deku!!" seru Lida dengan nada serius.

Ditatapnya sosok lemah di ranjang, dia tampak hanya terdiam.

Apakah Lida dengan itu bisa membantunya, ia masih lah anak anak. Lida masih lah belum dewasa, bagaimana dia bisa membantu sahabat sahabatnya?

_

_

Deku mengenggam erat tangan Lida , kemudian mulai tersenyum dengan bibir kering nan pucatnya.

"Terima kasih Lida, kau ada di sampingku saja. Itu sudah cukup.."

"Deku ..."

Deku selalu rendah hati, deku selalu baik, deku selalu berusaha terlihat baik baik saja di hadapan semua orang.

Deku selalu berpikir dia merepotkan, padahal karena deku mereka bisa berkumpul seperti ini.

Lida bisa bertemu todoroki dan jatuh cinta padanya, bertemu bakugo yang merupakan sahabat yang baik.

Dan deku.. sahabat nya yang paling baik!!

_

_

_

"Lida juga, akan menemani deku saat operasi nanti ya" seru Lida dengan senyum lebar.

Deku Hanya menanggapi dan menyatukan dahinya kearah lida sambil tertawa riang.

"Kau seperti ibuku saja"

"Kita kan sahabat, bukan ibu loh", ejek Lida sedikit cemberut. Masa rasa persahabatan nya ini dikira ibu ibu.

"Iya ya..hihi, terima kasih Lida.." seru deku tertawa melihat tingkah lida yang kekanak Kanakan.

_

_

Sahabat Lida ..kah?

_

_

_

Tidak buruk juga..