webnovel

4. Perkara

Akhirnya setelah tiga puluh menit berkutat dengan soal yang membuat Via pusing tujuh keliling, ia bisa bernapas lega lagi. Ia bisa menghirup udara banyak lagi. Jantungnya bisa tenang lagi. Pikirannya tidak semrawut lagi.

"Gila, Lid. Akhirnya gue bisa rasain rasanya kenikmatan makan mie ayam lagi setelah ketemu dengan sepuluh soal kimia tadi, mati kutu gue dong, sampai pengin nangis. Gue gak ngerti, benar-benar gak ngerti apa yang ditanyakan sama soal tersebut. Gue gak ngerti apa materinya, gue gak ngerti apa jawabannya, pusing gue." Via yang tengah memakan mie ayam bisa bernapas dengan lega juga. Bisa tenang juga setelah tiga puluh menit merasakan kesengsaraan.

Lidya menarik napasnya yang memburu. "Gue juga kaget anjir, terkejut banget pas disuruh pindah. Mana gue gak tau jawabannya satupun, mau tanya ke lo, lo juga tambah gak tau, apalagi di sebelah lo ada Bu Susi, lama-lama otak gue ini beku gegara gak bisa mikir," cerocos Lidya yang tak kalah panjangnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com