webnovel

The Adventure of Akbar

Suatu hari, Akbar si pemimpin para malaikat atau lebih kita kenal sebagai malaikat “Jibril” berkeluh kesah ketika melihat para manusia dari akhirat yang saling berperang satu sama lain demi keuntungan pribadi dan mengorbankan orang-orang yang tidak bersalah, dan itu semua diakibatkan manusia memiliki 1 hal yang tidak dimilik oleh para malaikat, yaitu “Hawa Nafsu”. Disaat dirinya merasa bingung dengan pertanyaan kenapa tuhan malah memberikan hawa nafsu yang membuat manusia menjadi maklukh perusak di bumi indah itu, munculah tuannya, tuan Esa, memberikan jawaban yang sangat simple mengenai jawabannya, tentu saja hal itu membuat Akbar merasa sangat tidak puas dibuatnya. Lalu disaat tuan Esa memikirkan bagaimana si Akbar bisa mengerti dengan penjelasan simplenya, dia teringat dengan masalah yang terjadi di dunia ke 2 yang dimana terjadi kekacauan besar dan tidak lama lagi akan terjadi kiamat disana, karena itulah dia mendadak memiliki ide yang luar biasa ribet untuk menyelesaikan 2 masalah itu sekaligus. Dengan alasan akan lebih mengerti jika mengalaminya sendiri, maka tuan Esa pun menjadikan si Akbar sebagai manusia lalu menurunkannya ke dunia ke 2 itu dengan memberinya 2 misi, yaitu mencoba untuk mencari jawaban pertanyaan sendiri dari pengalaman yang akan dia dapatkan diperjalanan dan juga menyelamatkan dunia itu dari kehancuran. Akhirnya, dengan kekuatan malaikat berupa Good Hand, kekuatan yang pernah diberikan kepada nabi Isa, dan barang lainnya untuk membantu perjalanannya, si mantan pemimpin malaikat itu pun memulai perjalanannya untuk mencari jawaban pertanyaanya sekaligus untuk menyelamatkan dunia.

Ikbarariq · Fantasi
Peringkat tidak cukup
36 Chs

Quest pertama (2)

"What? Menolong orang yang masih hidup? Jadi masih ada yang hidup ditempat ini? Memangnya di tempat yang sudah hancur seperti hutan Kalimantan yang habis terkena penebangan dan pembakaran liar begini orang yang selamat akan sembunyi dimana? Apa maksudnya aku harus memeriksa reruntuhan tiap rumah yang rubuh? Dan ini dikatakan "dia", jadi apa maksudnya yang hidup Cuma 1 orang saja ha?" kata Akbar yang sempat kaget dengan misi pertamanya itu.

Saat bingung menjawab pertanyaannya sendiri, tiba-tiba di bagian tengah atas layarnya muncul sebuah kompas yang jarum merahnya menunjukan suatu arah, Akbar pun bisa menebak apa artinya.

"Wah, walaupun jalan pikirmu rumit, tapi kau benar-benar pemurah tuan, maaf karena aku sempat meragukanmu tadi," kata Akbar sambil tersenyum kearah langit.

Lalu tanpa banyak bicara lagi segera saja Akbar mengikuti arah yang ditunjukan oleh jarum merah dari kompas di layarnya untuk menemukan siapakah yang akan dia tolong dan sekaligus menyelesaikan misi pertamanya dalam dunia ini.

"(Dilihat dari kondisi desa dan jejak-jejak yang masih terlihat jelas ditanah ini, sepertinya desa ini habis diserang sekitar 1-2 hari yang lalu deh, tapi kenapa aku tidak melihat ada mayat sama sekali ya? Tidak mungkin kalau semua mayat bisa langsung hangus terbakar sampai 1 harikan? Kalaupun iya paling tidak harusnya ada tengkorak atau sejenisnya dong)" kata Akbar yang sempat merasakan hal aneh sambil terus berjalan kearah yang ditunjukan oleh jarum merah.

Dan saat jarum merah itu menunjukan kearah sumur kecil yang ada pinggiran desa tersebut, otak jenius si Akbar pun mulai bereaksi untuk pertama kalinya.

"Ah begitu, karena tahu desa sedang diserang, daripada lari kearah hutan dan dikejar oleh pasukan musuh sampai kelelahan, maka ada beberapa orang menceburkan diri kedalam sumur untuk menghindari serangan musuh, karena jika ada yang melihat dirinya tinggal menenggelamkan dirinya saja kedalam sumur sampai keadaan normal kembali, pintar juga orang yang selamat it …"

?

"Eh tunggu, kalau memang sudah 1-2 hari sudah berlalu, ke..kenapa orang ini tidak keluar juga dari sumur itu? A..apa jangan-jangan dia tidak bisa naik kembali atau …"

Tanpa melanjutkan ucapannya barusan, segera saja Akbar melihat kearah dalam sumur, dan dugannya-pun tepat, ada seseorang yang mengambang dipermukaan sumur itu dengan wajah tertutup rambut kuningnya yang menghadap kearah atas.

"Hmmm, dilihat dari ukuran sumurnya, sepertinya cuma dia yang masuk kedalam sumur ini deh, ah terserahlah pokoknya sekarang coba aku panggil dia. WOIII, APA KAU MASIH HIDUP??!!" teriak Akbar memanggil orang yang ada didalam sumur itu.

Tapi orang itu tidak menjawab ucapan Akbar walaupun sudah diteriaki berkali-kali, jadi Akbar pun menduga kalau orang itu pasti sedang pingsan.

"Sepertinya dia pingsan karena kehabisan tenaga untuk berteriak minta tolong deh, dan juga ditambah dengan saat malam dimana suhu airnya pasti sangat dingin, tidak aneh kalau dia pingsan karena Hepertem....yaelah kenapa aku jadi Google Searching mendadak begini sih? Pokoknya sekarang aku harus menyelamatkannya," kata Akbar yang berhenti sok pintar dan mulai melaksanakan misinya.

Lalu tanpa banyak pikir lagi, Akbar segera saja pergi berlari kearah reruntuhan desa untuk mencari barang-barang yang bisa dimanfaatkan untuk menolong orang itu.