webnovel

The Adventure of Akbar

Suatu hari, Akbar si pemimpin para malaikat atau lebih kita kenal sebagai malaikat “Jibril” berkeluh kesah ketika melihat para manusia dari akhirat yang saling berperang satu sama lain demi keuntungan pribadi dan mengorbankan orang-orang yang tidak bersalah, dan itu semua diakibatkan manusia memiliki 1 hal yang tidak dimilik oleh para malaikat, yaitu “Hawa Nafsu”. Disaat dirinya merasa bingung dengan pertanyaan kenapa tuhan malah memberikan hawa nafsu yang membuat manusia menjadi maklukh perusak di bumi indah itu, munculah tuannya, tuan Esa, memberikan jawaban yang sangat simple mengenai jawabannya, tentu saja hal itu membuat Akbar merasa sangat tidak puas dibuatnya. Lalu disaat tuan Esa memikirkan bagaimana si Akbar bisa mengerti dengan penjelasan simplenya, dia teringat dengan masalah yang terjadi di dunia ke 2 yang dimana terjadi kekacauan besar dan tidak lama lagi akan terjadi kiamat disana, karena itulah dia mendadak memiliki ide yang luar biasa ribet untuk menyelesaikan 2 masalah itu sekaligus. Dengan alasan akan lebih mengerti jika mengalaminya sendiri, maka tuan Esa pun menjadikan si Akbar sebagai manusia lalu menurunkannya ke dunia ke 2 itu dengan memberinya 2 misi, yaitu mencoba untuk mencari jawaban pertanyaan sendiri dari pengalaman yang akan dia dapatkan diperjalanan dan juga menyelamatkan dunia itu dari kehancuran. Akhirnya, dengan kekuatan malaikat berupa Good Hand, kekuatan yang pernah diberikan kepada nabi Isa, dan barang lainnya untuk membantu perjalanannya, si mantan pemimpin malaikat itu pun memulai perjalanannya untuk mencari jawaban pertanyaanya sekaligus untuk menyelamatkan dunia.

Ikbarariq · Fantasi
Peringkat tidak cukup
36 Chs

Akbar yang baru

Sambil bangun dari tidurnya dengan perlahan karena badan masih merasa sakit dan memegang kepalanya yang pusing karena efek samping teleportasi mendadak, segera saja Akbar si (mantan) malaikat Jibril yang telah dikeluarkan dari akhirat hanya karena bertanya pada tuhan soal hal yang sepele itu mulai memeriksa lingkungan sekitarnya yang tidak biasa.

"(Aduuh, sekarang aku tahu bagaimana perasaan si Adam saat diusir dari akhirat sambil telanj.....…ah ternyata aku sudah diberi pakaian oleh tuan, maaf Adam, semoga kau tidak iri disana)" kata Akbar yang sempat teringat dengan suatu kejadian sejarah.

"Tapi omong-omong tempat apa ini?, kenapa aku merasa tempat ini seperti bekas hut...…...yup, ini memang bekas dari hutan terbakar" kata Akbar yang menoleh kearah lingkungan sekitarnya sambil menutupi silauan matahari yang terik.

Akbar berkomentar seperti itu karena dia melihat kalau disekeliling lingkungannya terdapat banyak pohon-pohon, sedangkan ditempat dia berdiri malah terdapat banyak pohon yang habis hangus terbakar, tapi bukan itu yang membuatnya mulai khawatir, melainkan karena dia juga melihat suatu hal lainnya yang ikut terbakar.

"Woi-woi-woi, tun…tunggu sebentar ini bukan Cuma hutan yang terbakar, i…INI PERKAMPUNGAN WOIII!!!, KENAPA AKU MUNCUL DIPERKAMPUNGAN YANG HANGUS TERBAKARR??!!" Tanya Akbar yang kaget bukan main ketika dirinya tahu dimana dia berada ketika melihat ada rumah-rumah disekelilingnya yang terbuat dari kayu dan hanya tersisa bagian atapnya saja.

"Wow, baru pertama kali jadi manusia, kau langsung bisa bentak-bentak seperti itu ya?, hawa nafsu memang menakutkan".

?

Akbar yang tidak asing dengan suara barusan itu segera saja menoleh ke segala arah untuk menatap wujud dari suara itu untuk meminta penjelasan.

"Tuan Esa dimana kau berada?, ada banyak pertanyaan yang harus kau jawab!".

"(Dia bahkan memanggilku "kau" lho, memang sebaiknya para malaikat itu tidak perlu aku kasih hawa nafsu) Aku tidak mungkin menunjukan wujudku Akbar, jadi aku akan memberimu petunjuk saja melalui wahyu".

"Sebelum itu ka…..ah maaf, tuan harus menjawab pertanyaanku dulu".

"Ya, aku sudah tahu akan jadi begini karena kau langsung kutendang kedunia ini tanpa penjelasan apa-apa. Jadi, apa pertanyaan pertamanya?".

Setelah diberi kesempatan untuk bicara, langsung saja si Akbar yang sangat kebingungan dengan apa saja yang telah terjadi sejak 10 detik yang lalu itu mulai menanyakan pertanyaan pertamanya.

"Kenapa tuan menjadikanku manusia dan menghilangkan semua kekutan-ku?, kalau begini bagaimana caranya saya menyelesaikan masalah yang ada didunia ini?" Tanya Akbar kemudian menanyakan pertanyaan pertama yang tadi belum sempat dijawab tuan Esa.

"Agar orang bisa mengerti suatu penderitaan, cara terbaiknya adalah membuat orang itu merasakan penderitaan itu sendiri Akbar".

"Eh?".

"Dalam kasus pertanyaanmu itu Akbar, kau meremehkan manusia kenapa mereka lebih memilih hawa nafsunya sehingga mereka cenderung melakukan perusakan didunia-kan?, jadi karena itulah aku menjadikanmu manusia agar kau bisa mengerti kenapa mereka melakukan hal itu" jawab tuan Esa simple.

"Lalu soal kekuatanku?".

"Ya mana ada manusia yang punya kekuatan sedahsayat itu Akbar, apa kau ingin dijadikan berhala lalu disembah orang-orang didunia ini seperti kasus Latta, Manna, dan Uzza?".

"Begitu ternyata, maaf saya sudah menanyakan pertanyaan yang…".

"Tapi tenang saja Akbar, aku akan memberikanmu kekuatan yang bisa mendukung perjalananmu ini kok".

?

"Ah, yang benar tuan?, kekuatan apa saja yang anda izinkan?, Horn of Horde?, Holy Light?, Sheet of Fortune?, Infinity Stone?".

"(Hei, yang terkahir itu bukan senjata suci para malaikat tahu) Bukan, tapi kekuatan Good Hands".

"Haa?, Good Hands?, maksud tuan kekuatan yang tuan berikan kepada si "Isa" itu?".

"Yap, kekuatan yang akan menjadikan apa saja menjadi mungkin jika untuk kebaikan, kau hanya bisa menggunakannya selama7x seminggu"

"Maksud anda, jika saya menggunakan 7x kekuatan ini dalam 1 hari, maka saya harus menunggu 1 minggu lagi untuk mendapatkan 7 jatah lagi"

"Tepat sekali, dan selain itu kau juga punya kemampuan bela diri dan juga kecerdasan jenius yang dimana sekali baca kau bisa ingat segalanya, bagaimana?, mantabkan tuanmu yang 1 ini?".

"Bisa tidak tuan beri aku tongkat sihir seperti Gandalf atau Dumble Door, karena aku rasa itu lebih efisi..…".

"Level MAX kampret".

"Maaf saya sudah bicara tidak sopan pada anda tuan, terima kasih untuk kemampuan yang anda berikan kepada saya" kata Akbar yang langsung saja bersujud walau tidak tahu dimana tuannya itu berada.

"(Huuf sabar Esa, sabar, ingat, kaulah yang memberikan dia hawa nafsu) Teserah deh, sekarang pertanyan ke 3".