webnovel

RINDU MEMBUAT PILIHAN TEPAT

Salah satu tanda kerinduan yang membuat seorang semakin rindu adalah jarak. dimana seseorang yang sedang jatuh cinta namun jarak berjauhan maka akan menjadi sebuah persahabatan terkenang jika bertemu.

Setiap wanita yang menaruh rasa cinta pada lelaki berkarir, menjadi sebuah idaman seorang wanita pedusunan yang berumah dibawah kaki gunung rinjani.

Terlihat dengan perjalanan kisah nyata "Insanri", dia merupakan seorang gadis desa yang jauh dari perkotaan akan tetapi memiliki pemikiran modern serta berfikir dewasa.

Jika dilihat dari kesehariannya, wanita itu hidup selayaknya gaya orang kota dan didukung dengan agama serta kecantikannya.

Tak ada satupun lelaki prihatin terhadap wanita itu kecuali seorang berkarir yang sesuai keinginannya bahwa ia akan mencari pendamping hidup dari seseorang yang bisa mengimaminya.

Begitu dewasa pemikiran "Insanri" walaupun hidup dari keluarga pedusunan. ia berusaha melanjutkan pendidikannya dibawah tuntunan dan arahan lelaki dewasa fan berkarir disampingnya.

Lelaki yang mampu menjadi imam merupakan idaman bagi "Insanri" , dengan pilihan tepatnya itu pula akan terarah masa depannya, itulah pemikirannya saat ini.

Sejak kehadiran seorang lelaki berkarir disampingnya kini menjadi perhatian keluarga dan tetangga sebelah rumahnya.

Lelaki itu mencoba datang ke rumah "Insanri" dengan tujuan memberi tanda kerinduan hati yang selama ini sedang bergumpalan bagaikan awan hitam menyelimuti bumi.

Tidak disangka, sambutan nan ramah tempat tidur sederhana tampakkan megah telah disiapkan oleh "Insanri" bersama ibunya.

Sang ibu dan ayah dari "insanri" bertanya apakah ada tempat ngekos yang berdekatan dengan kampus?, ya. saya usahakan,sahut lelaki berkarir.

keesokan harinya, lelaki berkarir itu terus mencarikan tempat ngecos demi kenyamanan menempuh cita - cita keprofesiannya di STIKes Hamzar Lotim NTB.

Seiring dengan waktu serta rindu terus menggebu pada lelaki berkarir, ia tetap semangat mencarikan kos kosan tempat wanita asal desa yang jauh dari kebisingan.

Demi harapan dan impian yang mengiringi perjalanannya "Insanri", memberi sebuah kepastian dan bahkan keluarganyapun juga memberikan mandat untuk menjaga wanita cantik itu. Kesepian kian menjauh setelah keduanya. telah membagi rasa damai membangun hubungan kekuatan beberapa minggu lalu.

Tidak jauh dari kampus tempat perkuliahan, lelaki berkarir itu dapat mencari kos dan sedang kroscek tentang kenyamanan lagi pula itu pesan dari kedua orang tuanya.

Setelah mendapat kos, sesuai keinginan orang tua "Insanri", maka lelaki berkarir itu merencanakan akan mengajak wanita tersebut untuk melihat tempat kos barunya.

Hati terasa nyaman dengan keamanan tempat kos ,"Insanri" bersama sahabat karibnya "Haopi dan juga Irma".

"Lelaki berkarir", sanggup mencarikan tempat kos "Insanri" demi tambah nyaman dan jauh dari gangguan anak muda.

jika berbicara tentang kenyamanan bila dibandingkan dengan tempat ngekos semula, memang tak akan sama karena bisa melihat indahnya pemandangan.

Dari depan rumah tempat ngekos dulu bagaikan berada di sebuah villa jadi, apabila otak sudah dijejali tugas, apalagi problem maka sangat cocok duduk relaks sambil memandang gunung dan seisi bumi persada nusantara.

Lelaki berkarir makin percaya diri atas ucapan manis dari "Insanri". dari via WhatsApp yang setia waktu tiada henti kecuali, sedang sholat dan berada ditempat tugas.

Setelah mendapat kos maka lelaki berkarir akan survey lebih awal sebelum mengajak santri, haopi,dan Irma.

survey tempat kos direncanakan dalam waktu dekat ini karena mengingat para calon mahasiswa yang dari luar daerah juga sedang mencari kos.

Harapanya, lelaki berkarir bisa mencarikan tempat kos agar orang tua mereka tenang dalam melakukan aktivitas sehari - hari.

Yang menjadi pemikiran bagi lelaki berkarir yaitu ketika, tidak dapat tempat ngekos jadi, sudah barang tentu "Insanri" akan bolak balik mengejar kampus sementara, rumahnya berada di kaki gunung rinjani.

Sekalipun rumahnya memang sangat jauh dari kampus, maka ia akan tetap berusaha bolak - balik demi menyelesaikan perkuliahannya jika tidak dapat kos kosan.

Permintaan ayah dan ibu, lebih baik "Insanri dan Haopi", ngekos di tembeng daripada kesulitan dan tidak bisa membuatmu nyaman.

menginginkan tempat ngekos yang lama daripada bolak balik, kasian dan sedikit takut, sahut "Ibunya".

jika kegiatan perkuliahan malam hari apalagi hujan deras, kan anak kita kesulitan dan kita merasa terbeban.

Mendengar ungkapan hati lelaki berkarir itu pada keluarga " Insanri" dan juga "Haopi", sekarang, ia kembali menitipkan putri kesayangannya secara tulus ikhlas untuk dijaga hingga menyelesaikan pendidikan di STIKes Hamzar Lotim.

Dengan kalimat yang diutarakan di depan "Insanri" terhadap lelaki berkarir, maka menjadi sebuah tugas berat selama menempuh pendidikan keperawatan.

Beban berat yang ditugaskan kepada lelaki berkarir kini telah mulai di laksanakan serta menjamin kepada "Insanri", bahwa kesuksesan akan singgah bila menuai bersama baik dalam suka maupun duka.

Perkataan manis tetap terucap dari bibir lelaki berkarir itu dalam merawat dan menjaga hubungan hingga "Insanri" mampu mengantongi selembar kertas putih dan bernyawa menghantar ke meja tugas seorang perawat.

"Tak akan bisa dicapai suatu keberhasilan tanpa motivasi dari seorang lelaki berkarir, ungkap "Insanri", di depan kedua orang tuanya. mendengar kata - kata itu maka orang tuanya juga mendukung supaya lelaki berkarir, tetap menjadi center serta penun arah jalan.

Tidak dengan itu jua bahwa kesiapan lelaki berkarir dalam menjaga "Insanri" melainkan, dia ingin melihat kesuksesan yang pada akhirnya, keberhasilan yang dinikmati bersama.

Salah satu impian lelaki berkarir untuk menghantar "Insanri" ke pintu kesuksesan sekalipun dari kalangan keluarganya ada sedikit terpaan. bagi lelaki berkarir mengatakan, seindah - indahnya lautan pasti isinya bukan saja ikan tetapi bermacam - macam.

Tidak membuat hatinya surut sedikitpun walau diterpa krikil tajam keluarga "Insanri". tidak baik jika menilai seorang laki - laki maupun wanita dari pandangan dan usia. Sesungguhnya ketulusan hati dan kesetiaan adalah modal mencapai kesuksesan.

Tanpa kesetiaan tidak akan bisa memberi kenyamanan apalagi sukses. Jadi, modal yang berupa benda bagiku nomor tiga atau bahkan, nomor empat. yang penting, "Setia & Tulus".

Tidak jarang orang sampai pada kesuksesan apabila ada yang memberi motivasi sekaligus insfiratif berupa kata - kata ataupun karya.

Sangat rugi bila hanya berfikir sendiri tanpa ada pengoreksi sekaligus motivator, seperti perjalanan lelaki berkarir bersama "Insanri".

Pertemuan yang dinanti atau dirindukan oleh lelaki berkarir ternyata, membawa segudang penyesalan yang di sebabkan diamnya "Insanri" pada malam itu dan ditambah pula, tidak bersedianya menyuguhkan segelas kopi permintaan lelaki berkarir.

Harapan cemas dari "Insanri" terkesan dalam lubuk hati lelaki berkarir itu hingga ia menenangkan diri ke tempat tugas.

Bila semua itu akan menjadi pemicu indahnya hubungan, lebih baik berkata dusta di depan daripada memberikan janji namun, tidak terisi. kini "Insanri" hanya mampu memberi kehausan bukan pemberi kesejukan.

Terbayang, ketika membangun kekuatan untuk menuju kota idaman yang jauh tak cukup dengan ungkapan kata dan besarnya modal, melainkan menanamkan tanda pengertian didalam menguatkan hubungan.

Kini kerinduan yang dinanti, membuka tabir mimpi yang menderu diatas penderitaan lelaki berkarir.

Serangkaian kata - kata mutiara yang dilontarkan melalui via watshapp oleh lelaki berkarir, sudah sedikit tidak mau dibidik oleh "Insanri". sayang krikil tajam mencoba menghantam tetapi tidak untuk di dendam.