webnovel

Fitting Gaun

Pov Lala

Sebelum aku pulang ke rumah papa, aku pergi terlebih dahulu ke sebuah butik di kota ini bersama my baby yang tidak lain adalah Eric, rasanya sangat aneh saat aku memanggilnya baby tapi aku suka dengan panggilan itu hehehe. Mobil Eric melaju dengan kencang dengan aku yang menatap wajah tampannya sedangkan Eric memegang tangan kananku sejak tadi "baby apa kau mempersiapkan gaun yang spesial untukku?"

Kulihat Eric tersenyum kecil dan itu membuat jantungku berdetak semakin kencang "kau tenang saja sayang, aku mempersiapkan tiga gaun untukmu dan kau bisa memilihnya," aku sangat senang dengan jawaban Eric, sebenarnya butik yang akan kami kunjungi adalah butik milik Eric, asal kalian tahu dia memiliki banyak butik yang tidak hanya berada di negara ini, butiknya bahkan hampir berada di semua negara, aku sangat beruntung karena memiliki suami yang sangat kaya hahaha, aku harus mengakui bahwa aku memiliki jiwa penggila uang meskipun aku tidak akan melakukan hal yang salah hanya untuk mendapatkan uang.

Papaku selalu memanjakan diriku dan siapa sangka bahwa aku akan memiliki suami yang sangat kaya raya "bagaimana kalau aku mau semuanya?"

"Hahahaha aku suka dengan sifat serakahmu sayang karena kau memang pantas memiliki sifat itu apa lagi sekarang kau memiliki calon suami yang akan memberikan apa pun yang kau mau," aku tersenyum bangga saat mendengarnya, ini memang terkesan sombong tapi siapa yang peduli karena ini adalah hidupku dan kalau pun ada yang iri padaku itu urusan mereka hehehe.

Kutatap Eric yang masih fokus menyetir sampai aku mendengar suara Eric yang membuatku malu "kita sudah sampai sayang, kalau kau terus menatapku seperti itu kita tidak akan melakukan fitting baju pernikahan dan malah berakhir dengan pakaian yang tidak pada tempatnya."

"Sudah cukup jangan menggodaku, ayo kita keluar."

Lagi-lagi aku berusaha untuk tidak mempedulikan ucapan Eric lalu keluar dari mobil tapi siapa sangka pintu mobilnya tidak bisa di buka lalu tiba-tiba Eric menghimpit tubuhku pada pintu mobil "apa yang kau lakukan?"

"Bagaimana jika sebuah kecupan kecil atau sedikit lumatan?" Eric bukannya menjawab ucapanku tapi malah memberi diriku sebuah pertanyaan yang sekaligus merujuk pada sebuah jawaban, wajah Eric yang semakin dekat dengan wajahku serta seringai kecil di bibirnya membuatku membelalakkan mataku, langsung saja aku tutupi mulut Eric dengan tangan kananku sedangkan tangan kiriku memegang bahunya "kau pria mesummmm."

"Hahaha tenang saja sayang aku tidak akan melakukan sesuatu yang kau pikirkan kecuali kau yang melakukannya duluan tapi ingat kau harus melakukannya dengan perlahan karena aku ingin menikmati-" kusumpal mulut Eric dengan tisu yang kuambil, kenapa dia suka sekali membuatku tersudut? Awas saja aku akan membalasnya lain kali "bagaimana kalau kita langsung keluar dari dalam mobil ini lalu melihat gaunku."

"Huhh kau sangat ganas sayang, baiklah kita akan ke luar."

Aku rasanya ingin tertawa melihat wajah kesal Eric dan akhirnya kami keluar dari dalam mobil lalu masuk ke dalam butik dengan banyak pekerja yang langsung menunduk saat menatap Eric, seorang wanita yang sangat cantik menghampiri kami "selamat datang tuan, nona."

"Hemm."

Eric hanya bergumam sedangkan aku langsung bertanya tentang gaunku "dimana gaunku?"

"Mari ikuti saya nona."

Langsung saja aku tarik tangan Eric dan mengikuti wanita di depanku ini, kami masuk ke sebuah ruangan yang didalamnya sudah terpajang tiga gaun yang sangat indah "ya Tuhan, gaunnya sangat indah, aku mau semuanya."

Aku berjalan ke arah ke tiga gaun ini dan memeluknya "aku tahu bahwa kau akan menyukai ke tiga gaun ini tapi kau hanya bisa memilih duan gaun, yang satu untuk pernikahan kita dan yang satu untuk resepsinya." Eric melingkarkan lengannya di pinggangku dan aku sangat suka saat-saat seperti ini. Ucapan Eric benar dan pilihanku jatuh pada pakaian pengantin yang berwarna putih dan maroon, sayangnya Eric hanys menyiapkan satu baju pengantin dan dua lainnya untuk resepsi.

"Kenapa baju pengantinnya hanya satu?" tanyaku dengan memberenggut kesal, bukankah aku terlalu serakah?

"Aku tahu bahwa gadisku pasti akan bertanya hal ini maka dari itu aku mempersiapkan satu baju pengantin yang sangat spesial dan merupakan baju pengantin paling indah yang pernah ada di butikku, baju ini hanya ada satu karena aku tidak menjual desain yang sama kepada orang lain."

Mataku langsung berbinar karena Eric mempersiapkan baju pengantin lainnya "Sezzu buka tirainya!"

"Baik tuan."

Wanita yang di panggil Sezzu membuka sebuah tirai dan sebuah gaun yang sangat indah bahkan sangat indah langsung terpapar di depanku "apa aku sedang bermimpi?"

"Untuk apa memimpikan sebuah gaun, lebih baik kau memimpikan aku," baru saja aku terpukau dan sekarang Eric malah menggodaku, rasanya aku terhempas ke hamparan taman bunga dan sekarang aku mendapatkan bintang-bintang yang bertaburan di kepalaku. Hemm sepertinya aku terlalu berlebihan hahaha.

Asal kalian tahu gaun yang ada di depanku ini adalah gaun putih cerah yang bertaburan permata "gaun ini dibuat dengan taburan berlian nona dan pembuatan gaun ini hampir mencapai satu tahun karena dibuat dengan tangan."

"Wow, apakah berliannya tidak akan jatuh?" dengan konyolnya aku bertanya "berlian di gaun ini tidak akan jatuh nona bahkan jika nona berlari lari berlian ini tidak akan jatuh."

"Ini berlian asli kan?" lagi-lagi aku bertanya.

"Ini adalah berlian terbaik yang langsung di pilih oleh tuan dan batu yang ada di bagian pinggang adalah batu syafir dari sebuah temuan kerajaan."

Kutatap Eric yang memasang wajah datar lalu aku mendekati dia kemudian memeluknya dengan erat tanpa memperdulikan kehadiran wanita yang ada di ruangan ini "kau tidak akan bangkrut karena membuatkan aku gaun yang sangat mewah kan?"

"Kau sangat menggemaskan sayang, apa aku perlu mengingatkan dirimu kalau itu hanya segelintir uang yang aku keluarkan untuk gaun itu?"

"Kau tahu aku awalnya terharu karena kau menyiapkan gaun sangat mewah untukku tapi mendengar kesombonganmu aku ingin muntah."

"Aku memang sombong sayang dan kesombonganku ini nyatanya juga dimiliki oleh gadis kecilku ini."

"Memang benar aku sombong tapi tidak sesombong dirimu huhh."

"Benarkah? Baiklah kalau begitu aku akan mengajarimu bagaimana menjadi orang yang benar-benar sombong."

Aku hanya bisa melongo dengan ucapan Eric

*****

Untuk pembacaku jangan lupa vote, commanet and share ya 😊😊😘