Setelah Du Ze menaiki lantai empat, dia menemukan ada beberapa orang di sana. Du Ze kemudian melanjutkan untuk menaiki lantai lima.
....
Di lantai lima.....
Saat Du Ze sampai di lantai lima, dia tak melihat seorangpun berada di sana. Dia pun segera berjalan ke tengah2 permukaan lantai lima.
Setelah itu dia mulai duduk berkultivasi untuk mencapai kondisi mental anatta.
....
Beberapa waktu kemudian, saat Du Ze tengah berkultivasi datanglah seorang pemuda lain yang naik ke lantai lima. Dia adalah raja iblis.
Dia berdiri cukup lama di dekat tangga sambil mengamati Du Ze yang sedang berkultivasi.
Semburan energi haus darah menyebar di seluruh tubuh raja iblis, dia sebenarnya ingin menguji Du Ze. Namun tanpa sepengetahuannya tiba2 Du Ze berdiri di sampingnya.
"Hm...bahkan dengan semua kemampuanmu sekarang kau bukan lawanku." Kata Du Ze kemudian melanjutkan berjalan menaiki lantai enam.
Sedangkan Raja iblis diam. Dia sangat kaget dengan kecepatan yang dimiliki Du Ze, sampai2 dia berkeringat.
....
Di lantai enam...
Setelah menaiki tangga menuju lantai enam, Du Ze akhirnya sampai di sana. Seperti yang dia ketahui dalam cerita aslinya, lantai enam itu sangat berbeda dengan lantai2 sebelumnya. Itu terlihat seperti sebuah lautan yang luas tanpa ujung. Energi di sana juga lebih padat dari lantai sebelumnya.
"Hm...orang yang memasang ilusi ini sepertinya seorang ahli yang kuat. Namun ini belum cukup jika di bandingkan dengan hukum ilusi ku.."
"Ngomong2 jika di pikir pikir lagi, di tempat ini ada roh salah satu pewaris kaisar Kong Ming yang bersemayam. Mungkin dia yang menempatkan ilusi ini."
"Hehe, terserah. Aku akan naik ke lantai tujuh saja, karena energi di sini tidak cukup untuk menerobos alam heavenly fate." Du Ze melanjutkan menaiki lantai tujuh.
Setelah dia sampai, seperti sebelumnya di lantai tujuh ada lagi ilusi yang serupa seperti di lantai enam. Namun Du Ze mengabaikannya dan segera pergi berkultivasi.
....
Beberapa hari kemudian....
Setelah dua hari berturut2, Du Ze akhirnya mencapai kondisi mental anatta. Dia Juga menerobos ke ranah heavenly fate dengan takdir tiga takdir jiwa setelah dia menyerap semua energi di lantai tujuh.
Anehnya saat dia menerobos ke ranah hevenly fate tiba2 lautan roh nya yang berbentuk bulat berwarna biru berubah menjadi hitam agak keunguan dan muncul pola seekor macan guntur dan iblis bayangan yang sedikit pudar di setiap sisi lautan rohnya yang berbentuk bulat. Dan setelah takdir jiwa pertama kedua dan ketiganya terbentuk, itu berubah menjadi warna merah darah dan mulai berputar pelan secara teratur di lautan rohnya. Bukan hanya itu, kekuatan nya juga meningkat sebesar lima puluh persen dan itu mungkin lima kali lipat dari kekuatannya sebelumnya.
....
Sepuluh hari kemudian....
Semua orang yang telah mencapai kondisi mental anatta segera satu per satu hilang dari menara api hitam dan segera muncul di sebuah taman yang indah. Termasuk Du Ze dan teman2nya.
Ya itu adalah lapisan ke sembilan tanah kematian sebilan lapis. Dan tak lama setelah itu muncul tujuh orang ahli yang mungkin salah satu dari mereka adalah master nether.
Dan di sana juga terlihat Xiao Yu, dia kemudian menedekat ke kerumunan Du Ze dan teman2nya. Xiao Yu lalu menyapa mereka.
Setelahnya master nether lalu mulai menjelaskan seperti di dalam cerita aslinya.
Tak lama kemudian setiap orang yang lulus di pilih oleh setiap master.
Ye Zi Yun, Xiao Ninger dan Xiao Xue di pilih oleh seorang master perempuan yang sangat cantik entah siapa namanya saya lupa.
Kemudian Duan Jian memiliki master yang sama dengan Raja iblis. Master itu terlihat sangat tua dan bungkuk saya juga lupa namanya.
Lalu Zhang Ming, Wei Nan dan Zhu Xiangjun mereka juga memiliki master yang sama.
Sedangkan Du Ze berada di bawah naungan master nether bersama dengan Nie Li dan Lu Piao.
Setelah para master memilih muridnya masing2 dan telah memasang segel roh antara murid dan master, mereka yang lulus akan di beri kesempatan selama tiga bulan untuk menghabiskan waktu bersama orang2 terdekat mereka. Setelah itu para murid2 di kirim kembali ke lapisan pertama tanah kematian.
....
"Hei teman2, aku akan pulang duluan. Ada beberapa tempat yang harus ku tuju." Du Ze kemudian melesat menjauh dari sana.
Sedangkan teman2 mereka hanya mengangguk diam karena tak sempat bicara. Lu Piao sangat kesal dengan Du Ze sehingga bisa terdengar suara kutukannya.
....
Di dunia luar....
Setelah beberapa jam berjalan keluar dari alam nether, Du Ze akhirnya sampai tepat di luar gua pintu masuk alam nether.
"Rencana selanjutnya adalah membuat susunan teleportasi...Dengan cara ini mungkin aku bisa keluar masuk dunia kecil sesuka hati setelah sampai di reruntuhan drakonik. Hehe, aku akan memasang susunan itu di tempat rahasia yang sulit di temukan siapapun. Sebelumnya aku harus pulang dulu." Du Ze kemudian pergi dari dekat goa menuju kota kemenangan.
....
Kota kemenanga, di kediaman keluarga Du....
"Ayah!! Ibu!! Aku pulaang!!" Teriak Du Ze.
Tak lama setelah itu terdengar langkah kaki dari dalam rumah. Itu adalah Du Meng ayah Du Ze dan Xiao Lan ibunya.
"Haha, Nak! Sudah lama ya!. Kamu kahirnya pulang juga, sepertinya kamu banyak berubah. Kau menjadi semakin tinggi dan tampan. Haha, tentu saja kau akan meniru ayahmu. Haha." Du Meng.
"Hm.. Nak! Ayo masuk dulu." Xiao Lan
Mereka bertiga kemudian memasuki rumah mereka.
"Ayah, sepertinya keluarga sudah banyak berubah, termasuk rumah2nya." Du Ze
"Ya, sekarang keluarga kita telah menjadi salah satu dari keluarga terkuat. Ini semua berkat mu dan mastermu." Du Meng
"Hmm... Lalu bagai mana denganmu, apa kamu sudah mencapai tingkat Legend?" Du Ze
"Hehe, ya aku sudah berada di tingkat Legend bintang tiga. Para tetua juga mereka semua berada di tingkat Legend bintang satu." Du Meng
"Oh...ayah, ibu. Tiga bulan lagi aku akan pergi ke tempat yang sangat jauh. Mungkin aku tidak akan kembali dalam waktu dekat." Du Ze
"Haah! Baru pulang sudah mau pergi lagi. Apa kau tidak merindukan kami." Du Meng
"Buak begitu!, Masterku bilang kami akan pergi suatu tempat bernama reruntuhan drakonik, dia bilang itu sangat jauh dan jalan menuju ke sana terbuka selama lima tahun sekali." Du Ze
"Hah... Baiklah, kau bisa melakukan apapun demi kebahagiaan mu. Kami akan selalu menunggu mu nak!" Du Meng
....
Du Ze tinggal dan menghabiskan dua bulan penuh waktunya bersama keluarga. Dan sekarang hanya tersisa satu bulan lagi sebelum dia pergi ke reruntuhan drakonik.
Begitu pula dengan Yun Ling, setelah sekian lama dia akhirnya bertemu dengan ayahnya pak tua Yun. Dia juga menggunakan waktunya bersama keluarganya sebelum dia pergi bersama Du Ze.
Sedangkan Xiao Lang saat ini tinggal bersama keluarga Du dan dia menjadi asisten Du Meng. Xiao Lang beberapa bulan terakhir telah menerobos ke ranah heavenly fate takdir jiwa pertama. Du Ze memerintahkannya untuk tetap berada di keluarga Du dan menjaga mereka, Du Ze tidak membawa nya ikut bersama ke reruntuhan drakonik. Dia hanya membawa Yun Ling saja dengan cara memasukkannya ke dalam dunia jiwanya. Dengan begitu tak akan ada orang yang tau.
....
"Baiklah, waktu tersisa hanya satu bulan. Sekarang aku perlu membuat susunan teleportasi. Sebelum itu aku harus mencari tempat rahasia dulu." Du Ze kemudian pergi menuju luar kota kemenangan.
....
Du Ze kemudian tiba di sebuah dataran tinggi dan disana ada gua yang berjarak satu mill dari kota kemenangan. Dia kemudian memeriksa tempat itu dan hasilnya tidak ada siapapun. Yang ada hanya sekumpulan tengkorak binatang iblis.
Gua itu sangat luas seperti gua di mata air hitam. Dan ini sangat cocok untuk di jadikan tempat persembunyian.
"Baiklah, tempat ini sangat cocok." Du Ze lalu mulai membuat beberapa prasasti pelindung di setiap sudut goa itu.
Setelah selesai memasang pelindung, Du Ze kemudian menyusun sebuah balok batu besar. Dia kemudian menyusun nya dan terbentuklah sebuah lingkaran. Setiap balok batu memiliki jarak dua meter dan tersusun di sana lima balok batu. Di tengah2 lingkaran Du Ze menaruh batu yang sangat gepeng itu mungkin sebesar tempat tidur namun berbentuk bulat.
Du Ze kemudian memasang pola prasasti teleportasi yang dia tak sengaja pelajari di perpustakaan institut. Dia kemudian mengabungkan energi hukum ruang waktu dengan pola perasasti.
Satu minggu berlalu dan Du Ze akhirnya telah selesai membuat satu susuan teleportasi. Dan sekarang tersisa satu perasasti lagi yang harus dia bentuk dengan pola yang sama agar dapat terhubung dengan perasasti yg baru di buatnya. Namun dia akan membuat itu di reruntuhan drakonik nanti.
Du Ze kemudian pergi dan kembali ke kota kemenangan. Tapi sebelum itu Du Ze sempat memasang beberapa tehnik ilusi di depan pintu masuk goa yang dia pelajari saat memahami hukum ilusi....
....
.....
......