Rere membukakan pintu untuk Dino, tak tega membiarkan suaminya kedinginan. Hawa dingin menyergap dan menerpa kulitnya. Rere tiba-tiba menggigil.
"Makasih sayang," ucap Dino ketika Rere membukakan pintu.
Hanya 'Hmmmmm' yang keluar dari mulut Rere. Perempuan itu membuka almari. Mengambil pakaian dan handuk. Ia juga melemparkan handuk pada Dino.
"Aku mandi dulu, baru Mas mandi." Rere memasang wajah galak seperti mak lampir.
"Iya sayang."
"Jangan intip." Rere memberi peringatan.
"Iya sayang. Ngapain Mas intip kalo dah lihat semuanya."
"Bacot." Rere kembali meradang.
"Ngomong bacot terus nanti aku cipok lo," goda Dino mentertawakan Rere.
"Menyebalkan." Rere berlari ke kamar mandi. Terburu-buru ke kamar mandi hingga tak sadar jika bra-nya jatuh ke lantai.
Dino tertawa memungut bra Rere. Ia angkat bra itu ke udara. Bra hitam dengan design simpel.
"Aku tidak tertarik sama kamu. Aku malah lebih tertarik isi di dalamnya," ucap Dino tertawa mengejek.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com