Melihat aksi Adrian dan Martha, Kinan pun pergi. Raut wajahnya memancarkan rasa kecewa yang amat sangat luar biasa.
Keesokan harinya pun tiba. Saat waktu subuh datang, Adrian pergi ke toilet untuk membersihkan dirinya. Setelah sholat Subuh, Adrian pergi ke kamar Kinan.
Ia pun merasa bersalah karena tidak menepati janji nya yang berkata akan adil pada kedua istrinya tersebut.
"Sayang ...," ucap Alzam.
Lily pun terbangun. Ia tak mengatakan sepatah kata pun pada Alzam. Alzam pun mengerti itu.
"Lily ... Maafkan aku," ujar Alzam.
"Sudah lah, Mas. Tidak perlu minta maaf seperti itu. Aku memakluminya, aku pun tidak marah padamu," jawab Lily.
Alzam memeluk Lily dan mengusap perut Lily yang sudah terlihat semakin membesar.
~~~
Lily dan Asma berada di rumah, namun berada di kamar nya masing-masing. Asma mendengar entakan langkah kaki yang menuruni anak tangga karena memang Asma tak menutup rapat pintu kamar tersebut.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com