Aku meringkukan tubuh ku di balik selimut tebal. Sedangkan Alvin memeluk ku erat sambil menciumi punggung telanjang ku. Aku sengaja membelakangi Alvin agar Alvin tidak melihat raut wajah ku yang berantakan dan air mata ku yang tak henti hentinya menetes. Tubuhku terasa pegal dan kedua kaki ku bergetar hebat, dan darah yang menempel di sprei membuat ku lebih merasakan hancur di dalam hati ku. Pria ini menang karena pada akhirnya bisa membuat ku hancur luar dan dalam. Perlahan kubiarkan mata ku terpejam sembari mendengarkan tetesan hujan yang menerpa jendela kaca. Aku lelah dan benar benar hanya tidur yang membuat ku sedikit tenang. Sedangkan Alvin masih saja menciumi Punggung ku seolah menginginkan tubuh ku untuk melayani nya lagi. Tapi jujur aku sudah tidak sanggup, tubuh dan hati ku remuk secara bersamaan. Dan aku memilih terlelap untuk menghindari Alvin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com