Sangat terlihat dari wajah Farah yang sangat tidak menyukai Vina karena dirinya sangat semburu ketika melihat Vina berdekatan dengan Farel.
Akan tetapi Vina selaku pacar dari Farel dia tak pernah juga sedikit kesal dengan Farah yang tiba-tiba datang dan melabrak dirinya.
Akhirnya tak lama kemudian Farel telah selesai untuk latihan basketnya dirinya pun langsung saja menghampiri Vina dan mengajak Vina untuk pulang.
"Eh yuk sudah selesai nih latihan basketnya kamu jangan marah seperti itu terus dari tadi lo kamu cemburu seperti itu memangnya tidak capek ya mulutnya manyun terus seperti itu, sudahlah jangan dibahas lagi tentang Farah hmm Farah kan cuma masa lalu aku dan ngapain juga dia tadi datang menemui kamu aku sama sekali tidak tahu loh kalau dia senekat itu akan menemui kamu!" Ujar Farel yang berbicara dengan Vina.
Akan tetapi dengan ketus kenapa langsung saja menjawab perkataan dari Farel itu kepada dirinya.
"Ehh masa sih kamu tidak tahu apa hubungannya dia dengan kamu kalau memang kalian sudah tidak ada hubungan kenapa dia sampai memberikan kamu minuman seperti itu pasti dia sudah sering ya membawakan kamu minuman, tapi kok aku tidak pernah tahu ya soal itu atau kamu yang tidak pernah berbicara denganku?" tanya Vina kepada Farel.
Farel pun mencoba untuk membujuk Vina agar Vina tidak terlalu emosi dengan Farah.
"Hah sudahlah jangan dibahas lagi ayo kita pulang kamu mau makan dulu apa langsung pulang?" Ujar Farel berbicara kepada Vina dan bertanya kepadanya.
"Eh sepertinya langsung pulang saja lah aku juga pas itung kedua orang tuaku kamu juga tidak perlu terlalu keluyuran ke mana mana setelah pulang ya pulang tidak usah menemui orang lain lagi," ujar Vina yang sangat cemburu dan terlihat dirinya sangat tidak menyukai Farah.
Ketika itu akan tetapi Farel pun langsung saja tertawa ketika melihat Vina yang sedang cemburu dihadapannya itu.
"Haha kamu kelihatan lucu deh jika kamu cemburu seperti ini kelihatan banget lucu banget wajah kamu imut-imut gitu loh beneran deh aku tidak bohong tapi lebih cantik lagi kalau kamu tidak marah-marah seperti ini cantikku," ujar Farel yang sedikit menggoda Vina agar Vina tidak terlalu emosi dengan apa yang dilakukan oleh Farah terhadap dirinya.
"Eh apaan sih kamu Rel sedang ada masalah begini kamu malah bicara seperti itu aku tidak tahu Rel salahku apa dengan mantan pacar kamu itu dia sepertinya tidak menyukai aku dan juga dia sepertinya ingin tahu apa hubunganku dengan dia kenapa sih kamu tidakbilang dengnanya kalau kamu itu adalah pacar aku dan aku ini adalah pacar kamu!" Ujar Vina berbicara kepada Farel.
Akan tetapi Farel selalu saja mengelak pembicaraan dari Vina itu kepada dirinya dan selalu saja membuat topik baru agar kita tidak bertanya-tanya tentang Farah kepada dirinya.
"Hmm ngapain sih kamu tanya itu terus ayolah kita makan dulu deh daripada langsung pulang nanti kamu malah badmood dan kamu tidak mau makan lagi," ujar Farel dengan langsung saja menarik tangan Vina dan mengajak Vina untuk makan berdua bersama dirinya.
Akan tetapi Vina menolak nya dan meminta kepada Farel untuk Farel mengantarkan dirinya untuk pulang ke rumahnya saja.
"Ah tidak Rel aku langsung mau pulang saja kamu antar aku pulang atau tidak kalau memang kamu tidak mau antar aku pulang ya sudah aku pulang sendiri saja daripada dari tadi kamu sepertinya tidak mau membahas Farah terus dan dari tadi menghindar terus ketika aku bertanya tentang Farah," ujar Vina kepada Farel.
"Duh ya ampun Vin bukannya seperti itu aku ini hanya menjaga hati kamu saja dan aku tidak mau juga kalau kamu marah marah terus aku juga punya perasaan Vin, untuk apa sih aku membela wanita lain sedangkan pacar aku itu adalah kamu sudahlah jangan berpikir yang aneh-aneh kalau kamu yang mau pulang ya sudah aku antarin ya," ujar Farel kepada Vina.
Pada akhirnya mereka berdua pun langsung saja bergegas untuk pulang ke rumah Vina untuk mengantarkan Vina pulang ke rumah.
Ketika itu diperjalanan tiba-tiba handphone para pun berbunyi ketika itu Vina langsung saja negatif thinking terhadap Farel.
"Huh siapa sih yang menelepon kamu masih ada di jalan loh tapi kok menelepon terus aku jadi curiga aku boleh tidak melihat telepon kamu," ujar Vina yang mulai curiga kepada Farel dan entah mengapa Vina terlalu saja negatif thinking terhadap pacarnya itu karena keadaan yang tidak memungkinkan Farel untuk menjawab perkataan dari Vina, dia pun hanya berdiam saja ketika Vina berbicara seperti itu kepada dirinya.
Akan tetapi menjadi boomerang untuk Farel ketika itu karena ketika Farel berdiam diri.
Akhirnya Vina pun malah marah besar kepada dirinya.
"Ih apaan sih kamu orang kenapa kamu diam seperti itu aku ini berbicara dengan kamu tapi kamu kok diam terus seperti itu sih ada apa dengan kamu, kita baru berpacaran beberapa hari tapi kamu sudah seperti ini!" Ujar Vina yang semakin agresif berbicara kepada Farah.
Farah pun tak kaget dan terkejut ketika mendengarkan perkataan dari Vina seperti itu karena dirinya belum pernah mendengarkan perkataan dari Vina yang kasar seperti itu kepada dirinya sebelumnya.
"Eh apaan sih kamu Vin ini kita lagi ada di jalan lo kamu membicarakan tentang hal yang tidak masuk akal tunggu dulu lah nanti sampai di rumah kamu silahkan kamu cek handphone aku jangan seperti ini dong! kita itu berteman sejak kecil tidak mungkin aku ngomongin kamu untuk apa sih aku mohon kamu memangnya ada hadiah untuk aku kalau aku menghubungi kamu stop lah kamu seperti itu aku capek lo aku ini habis latihan basket tolong mengerti aku sedikit saja!" Tegas Farel yang ikut emosi dengan perkataan dari Vina yang melontarkan bahwasanya Farel tidak mendengar kenapa dikatakan oleh dirinya.
Ketika itu sedang diperjalanan Vina terus menerus masih memikirkan sebenarnya siapa yang menghubungi pacarnya itu.
"Kamu membentak aku seperti itu saran aku cuma bertanya lo dengan kamu tapi kok kamu kasar banget sih denganku kenapa memangnya kalau aku negatif thinking kepadamu, sedangkan ada wanita lain yang mencoba untuk datang lagi kepada kamu memangnya tidak wajar ya jadi aku sebagai pacar kamu yang terus menerus melihat kamu dikejar-kejar sama wanita lain itu aja Rel," ujar Citra yang terus menerus berdebat dengan Farel ketika sedang ada di perjalanan.
"Dih ya ampun Vin sudahlah kamu Bernegatif thingking seperti itu Lama lama aku juga capek Vin mendengarkan kamu ngomel-ngomel terus tanpa ada alasan cuma handphone berbunyi saja kamu sudah marah-marah seperti itu ingat kita sedang ada di perjalanan loh, kamu tidak ingat keselamatan kita bagaimana?" Ujar Farel yang cukup emosi menyikapi Vina yang terus-menerus marah kepada dirinya.
bersambung