Dewan diam, dia bingung menjawab apa, dia masih ingin mendengarkan kelanjutan dari ucapan wanita itu..
"Terus?" karena tidak sabar lagi, akhirnya dia lah yang bertanya. Wanita itu terlihat cuek, dan tidak perduli. Masih bergerak ke sana sini, menyiapkan sesuatu.
"Tidak ada yang bisa dimasak," ujarnya dengan wajah yang menyesal, seakan tidak ada pertanyaan sebelumnya dari Dewan.
"Bukan itu!" Dewan emosi, wanita itu selalu bisa membuatnya meradang dan kesal.
"Nanti saja ceritanya. Saya lapar." Wanita itu sepertinya selalu punya cara, untuk mengalihkan perhatian Dewan.
"Jangan suka setengah-setengah kalau bercerita, tidak baik." Dewan memperingatkan wanita itu.
"Bercerita juga butuh tenaga, nanti malah salah bicara. Aku tidak bisa menahan lapar. Aduh! Lapar banget!" Teriaknya, seperti orang yang frustasi. Menatap langit-langit, sembari terus mengoceh.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com