webnovel

Bertemu

Saat ini aku ada di kota Bandung. Aku sudah lama ingin berkunjung kesini. Terakhir kali, bersama temanku tapi kami tidak bisa menghabiskan banyak waktu karena mama ku saat itu sedang sakit.

Ahh, sulit sekali mencari tempat tinggal yang nyaman disini. Biaya-nya juga mahal. Mana cukup uangku untuk berbelanja oleh-oleh.

"Reina.." Tiba-tiba ada yang menepuk pundak ku.

Aku kaget dan langsung menoleh ke asal suara.

"Iya? Siapa ya?" Aku mengernyitkan dahi mencoba mengenali seorang pria di depanku.

"Masa ga kenal gue si?" Aku menggeleng masih mengernyitkan dahi ku.

"Gue Al !" Serunya. Aku tetap mengernyitkan dahi ku.

"Aish, temen online lu" Dia tersenyum.

"Ohh, Al.." Aku mengangguk-angguk paham.

"Oh iya, lagi apa disini?" Tanyanya setelah melihat koper disampingku.

"Diusir lu dari rumah?" Dia bertanya atau mengejek.

Aku mengerucutkan bibirku. Tak terima dengan ejekannya.

"Apaan si. Gue tuh disini mau liburan tau" Aku melotot tak terima.

"Oh. Trus ngapa kok kek anak kesasar tuh" Dia membuat lelucon lagi.

Wahh, padahal teman online sekali ketemu langsung akrab nih anak. Batinku.

"Ini nih, gue lagi nyari tempat tinggal ga nemu-nemu" keluhku.

"Lah? Disini kan banyak apart" ucapnya lalu menunjuk beberapa apart dekat situ.

"Mahal-mahal tau" ucapku.

"Haha. Kalo gitu tinggal dirumah gue ajah" ucapnya bercanda.

"Boleh tuh!" Timpalku serius.

"Eh, gue cuman bercanda kali. Ya masa gue ngajak anak orang ke rumah. Cewe lagi.." Dia tertawa.

Manis, pikirku.

"Ish, gue takut kalo nge apart sendiri" Aku cemberut.

"Tapi rumah gue kecil" Dia menunggu jawabanku.

"Gapapa. Yang penting nyaman" jawabku spontan.

"Yaudah ayo" Dia berjalan lebih dulu.

Aku segera mengimbangi jalannya sambil membawa koperku.

"Emang dirumah ga ada ortu lu?" Tanyaku penasaran. Aku akan benar-benar canggung jika ada orangtuanya dirumahnya.

"Gak ada. Mereka tinggal sendiri.." ucapnya tanpa melirikku yang sesekali melirik wajahnya.

"Oh iya, kok Lo bisa tiba-tiba kenal gue?" Tanyaku.

Yahh, kupikir foto profil ku yang lebih elegan tidak akan dikenal dengan tampang ku saat ini. Yahh, kan aku kecapekan nyari apart panas-panas gini. Luntur lahh..

"Gimana ga kenal? Baju lu kan sama kek di status lu tadi" ucapnya lalu memperlihatkan ponselnya.

"Hehe lupa"

Sampailah aku dan Al dirumah yang agak kecil , tapi terlihat terawat dan bersih.

Al mengambil kunci rumah di sakunya dan mempersilahkan ku masuk.

"Oh iya, kamar gue disini cuman satu. Entar gue tidur di sofa ajah. Nih kamar gue" Dia membukakan kamarnya.

Aku cukup kagum dengan kamarnya, kamar cowok sebagus ini dan se-rapi ini. Apalagi wangi.

"Hei, udah sono masuk. Taruh ajah kopernya disini" Dia menunjukkan tempat koperku disamping lemarinya.

"Oke. Thanks ya Al"

Sesudah berberes, aku pamit untuk mandi dan berganti baju.

"Mau kemana rapi-rapi gini?" Tanya Al padaku yang sudah memakai make up kembali.

"Mau jalan-jalan bentar. Hehe" Dia beranjak dari sofa menuju kamarnya.

"Gue ikut. Cewe sendirian bahaya" Dia memakai jaketnya lalu mengunci rumah.

***

Sesampainya di rumah sudah jam 9 malam. Aku mencuci wajah dan menggosok gigi terlebih dahulu sebelum mengganti pakaian tidurku.

"Al" panggilku.

"Apa Rei?"  Dia bangkit dari sofa.

"Aku takut.." ucapku sambil mengeratkan pelukanku pada bantal yang ku bawa.

"Trus?" Dia mengernyitkan dahi nya.

"Temenin lah oon" Aku bersungut sebal.

"Lah, mana bisa cewe sama cowok satu kamar?" Dia menolak.

"Ayolah.. entar gue gabisa bobok.." Aku menarik-narik tangannya. Memaksanya ikut denganku.

"Huft. Oke deh" Ia beranjak dari sofa dan mengekor dibelakangku.

Aku segera mengambil tempat di pojok kasur dekat tembok.

"Gue tidur dimana nih?" Dia bertanya padaku yang hampir terlelap.

"Disini" Aku menepuk bantal disebelah ku.

"Bener gapapa?" Dia memastikan.

"Iya.. Al !!!" Amukku.

"Oke-oke" Dia pun membaringkan tubuhnya.

Aku segera terlelap karena udara hari itu benar-benar dingin.

***

Aku terbangun lebih dulu. Entahlah, karena saat itu aku merasakan ada jantung yang berdetak lebih cepat.

Aku merasa seperti sedang memeluk seseorang. Aku segera mengerjap mataku dan melihat siapa itu.

Al? Omg, aku sedang meluk dia. Aihh, memalukan sekali.

Aku segera melepaskan pelukan dan beranjak dari kasur dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Selepas keluar, aku melihat Al sedang memainkan ponselnya. Aku merasa tidak ada apa-apa. Baiklah, aku akan melupakan itu dan berharap tidak mengulanginya.

"Al, hari ini aku ada list jalan nih. Mau nemenin ga? Kalo kamu ga repot sih" ucapku lalu mengambil tas make up ku.

"Emm, oke deh. Gue mandi dulu kalo gitu"

***

Berhari-hari aku tinggal di rumah Al. Dia baik, selalu menemani ku kemanapun aku pergi. Menemani aku tidur bahkan aku tidak segan-segan memeluknya saat tidur.

Entahlah, aku nyaman saat bersamanya. Mungkin begitu juga dengan dia.

Saat ini aku menunggu dia pulang. Tadi dia pergi untuk membelikanku makanan. Aku tidak ikut karena bener-bener mager untuk keluar. Bosan juga lama-lama keluar. Lebih enak dikasur.

Cklek.

"Reina.." panggilnya lalu masuk ke kamar.

"Bakso nya ada?" Tanyaku lalu beranjak dari kasur.

"Ini sekalian sama es degan nya" Ia memperlihatkan dua plastik yang ada digenggamannya.

Aku pun mengajaknya makan diruang tengah sambil menonton tv agar tidak terlalu hening.

"Enak ga?" Tanyanya padaku.

"Enak kok. Apalagi kalo pedes" Aku menyeruput es ku.

"Abis ini mau ngapain?" Dia membereskan mangkuk dan gelasnya lalu pergi ke dapur.

"Emm, mau bobok ajah deh" ucapku lalu membereskan mangkuk dan mematikan tv.

"Al mau ngapain?" Aku meraih tangannya. Ia terlihat rapi dengan jaket jeans dan kunci sepeda motor yang ia bawa.

"Emm, mau keluar sebentar sih" ucapnya sambil menggaruk kepalanya.

"Rei mau bobok.. temenin" rengekku sambil menarik-narik tangannya.

Ia menatap mataku lamat. Lalu menghela nafasnya.

Dia mengacak-acak rambutku lalu mengangguk. Aku tersenyum senang.

"Al" panggilku yang saat ini sedang menghadap punggungnya.

"Hmm"

"Emm.. boleh ga Rei boboknya peluk Al?" Al membalikkan punggungnya lalu menatap mataku.

Cukup lama bertatapan lalu dia pun mengangguk.

Aku memeluknya.. uhh.. aku suka wanginya. Dia juga mengelus rambutku, entahlah aku merasa dia juga seperti mencium puncak rambutku.

"Euhh.." Dia mengerang ditengah tidurnya. Aku memang belum bisa tidur karena ada sesuatu yang mengusikku dibawah sana. Keras. Al kenapa? Badannya juga berkeringat padahal AC disini dia nyalakan.

Tiba-tiba dia bangun dan membuka...

19+

Cerita mengandung unsur dewasa!!

Dibawah umur dilarang mendekat!!

Clarazq_creators' thoughts