webnovel

Bella 41

“Mama!”

Anjrit! Kaget gue, Bangke!

Aku pun langsung mendelik garang pada Bella yang lagi-lagi mengagetkan aku malam itu.

Benar-benar ya nih bocah, demen banget teriak kayak di hutan!

“Apa, sih, Bell? Kamu nggak bisa ya, manggilnya kayak orang. Nggak usah teriak. Tante belum budek!” omelku kesal sambil mencubit pipi gembil Bella.

Kalau diperhatikan, Bella sekarang lebih berisi lho, daripada pertama kali kenal.

Entah karena dia sekarang doyan makan sejak aku masakin? Atau karena emang dia udah mau gede? Yang jelas, dia emang lebih montok sekarang.

“Ih, Mama. Pipi Bella sakit tahu,” rengeknya kemudian.

“Mana ada! Orang nyubitnya pelan gitu kok. Jan lebay kamu!” bantahku, sambil melengos meninggalkannya, dan menghempaskan diri ke atas kasur.

Ugh ... aku lelah banget hari ini. Lelah hati sama fisik. Apalagi dengan permasalah Pak Dika yang ternyata lumayan rumit.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com