webnovel

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · Fantasi
Peringkat tidak cukup
309 Chs

Kisah Lude - Menuju Pasukan Utara

"Apa pertarungannya?"

"Jangan katakan pertarungan lah. Aku benci hal-hal yang membuatku keringatan dan menghabiskan tenaga hanya untuk sekedar kalah atau menang… Kita berdua hanya sekedar ngobrol sedikit. Topiknya soal pandangan kita yang bertolak belakang mengenai Kematian dan Kehidupan. Kalau kau mengesankanku, maka kau memenangkanku."

"Bagaimana jika aku tidak bisa mengesankanmu?"

"Itu bukanlah pilihan. Tapi, kau boleh pergi. Aku takkan mengganggumu serambut pun."

Wander melihat sekelilingnya, ia lalu kontan mencecar, "Tapi yang lain yang akan mencincangku bukan?"

Bahasa tubuh Sulfa merosot, kelihatannya kecewa, tersinggung, "Kalau kau berani membayangkan rekan-rekanku akan melakukan hal demikian… Betul-betul kau pesimistis!"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com