webnovel

BAB 4

Masih di hari yang sama dan di tempat yang sama. Di Taman Cempaka.

Tempat keluarga Abi ber piknik dan beberapa teman Abi yang ikut bergabung. Karena sangking asik nya mereka mengobrol tidak terasa hari sudah sore.

Pukul 17.00 Wib.

" yah, sudah sore loh. Kapan kita pulang ke rumah? " Tanya Abi pada ayahnya

"Oh iya ya, engga kerasa udah sore aja, padahal kayaknya kita baru 1 jam di sini. Yaudah yok, kita rapikan semuanya dan siap siap untuk pulang. Oh iya, anak anak, kalian ber 5 pulang naik apa? "

"Kami ke sini naik bus way Om" Jawab Aji

"Kalau gitu kalian semua pulang bareng Om aja, mobil Om masih muat kok. Cukup untuk kalian ber 5, tapi agak dempet dempetan dikit ya hehe"

"Engga usah Om, nanti malah ngerepotin Om dan Tante" Jawab Adam

"Engga apa-apa nak, Om engga ngerasa di repotin kok. Om malah seneng bisa antar kalian semua insyaallah selamat sampai tujuan".

"Baik Om kalau memang Om maksa, hehehe" Jawab Aji

"Nanti dulu Ji, Keysa, Ana dan Radini gimana? Kalian keberatan engga kalau kita pulang bareng keluarga Abi? " Tanya Adam ke teman teman perempuan nya.

Belum sempat menjawab pertanyaan Adam, Ibu Abi menyela..

"Nak Keysa dan yang lain, pulang bareng Om dan Tante aja ya nak. Kami engga keberatan kok. Kami malah seneng bisa antar kalian sampai ke rumah masing-masing "

"Eh iya Tante, terima kasih sebelum nya. Tapi rumah saya dan teman-teman jaraknya tidak dekat Tante. Khawatir Tante dan Om malah repot kalau harus antar kami pulang satu per satu." Jawab Keysa dengan rasa canggung

"Tidak masalah nak, iya kan Yah?" Ibu menatap mata Ayah Abi

"Iya bener kata Tante, engga masalah kok. Lagi pula engga tiap hari juga bisa kumpul seperti ini." Jawab Ayah Abi meyakinkan teman-teman Abi

"Emm, baik Om, Tante terima kasih sebelum nya ya"

"Terima kasih juga ya Om ,Tante." Jawab Radini dan Ana

Berkemas, merapikan semua makanan yang di bawa dan di masukan ke dalam tas. Melipat karpet , dan membuang sampah bekas sisa makanan kemasan.

"Sudah siap semua nya? Yok kita bawa ke mobil " Ajak Ayah Abi

"Sudah Ayah, Mari " Jawab Abi

Berjalan menuju mobil, tidak butuh waktu lama, 5 menit berjalan melewati banyak pepohonan yang rindang dan hamparan rumput hijau yang membentang luas, akhirnya mereka sampai di parkiran mobil . Ayah Abi segera membuka bagasi mobil untuk meletakkan semua barang bawaan ke dalam sana.

"Letakan di sini ya barang barang nya " Ucap Ayah Abi.

"Iya Om. " Jawab Aji dan teman-teman nya.

" Ayah, Abi, Aji, dan Adam duduk di paling belakang ya. Jarak rumah kita kan engga terlalu jauh, jadi kita antar pulang dulu yang perempuan. Gimana Yah?" Abi bertanya pada Ayah

"Boleh aja, kalau gitu kalian masuk dulu ke kursi paling belakang ya. Yang perempuan di kursi tengah"

Semuanya sudah duduk di dalam Mobil dan bersiap untuk pulang. Mobil berjalan meninggalkan halaman parkir Taman Cempaka.

"Jadi Keysa, Ana, dan Radini, rumah siapa duluan yang lebih dekat dari Taman? " Tanya Ibu Abi

"Rumah saya Tante. Sekitar 20 menit dari sini." Jawab Ana

"Oke kita antar nak Ana dulu ya. Nak Ana tolong di share lokasi nya ke whatsapp Om ya. Biar Om lebih gampang lihat maps nya. Yang lain juga tolong kirim lokasi rumah masing-masing ya ke whatsapp Om, jadi nanti Om tinggal buka maps dari yang kalian share"

"Iya Om" Jawab Ana dan teman-temannya.

"Oh iya, kalian kan tidak punya nomor whatsapp Om ya? Om sampai lupa. Ini di catat dulu ya nomor nya." Sambil memberikan kartu nama yang tentunya  tertera juga no handphone di sana.

"Oke Om." Jawab Keysa

Beberapa menit kemudian semua hening. Sibuk mencatat nomor handphone Ayah Abi dan menyimpan di kontak handphone masing-masing.  Membuka whatsapp, lalu share lokasi ke whatsapp Ayah Abi.

"Om, Saya sudah share lokasi ke whatsapp Om ya" Ana membuka pembicaraan

"Oke nak Ana. Om buka whatsapp nya dulu ya"

"Om aku dan Keysa juga sudah kirim lokasi rumah kami masing-masing ke nomor whatsapp Om ya " Tambah Radini menjelaskan

"Oke. Terima kasih. Mari kita lanjutkan perjalanan menuju rumah nak Ana terlebih dahulu"

Sepanjang perjalanan menuju rumah Ana. Terlihat orang-orang yang ada di kursi bagian tengah dalam mobil hanya diam saja. Menatap kosong ke luar jendela mobil, melihat ke kanan dan ke kiri. Terlihat seperti sedikit canggung.

Berbeda dengan kursi bagian belakang yang di tempati oleh Aji, Adam dan Abi.

"Bi, lo ada acara engga hari selasa nanti? Tanya Adam

"Ehmm, belum tau sih Dam, tapi kayaknya engga ada acara deh. Kenapa? "

"Gue sama Aji pengen ngajak lo jalan jalan. Kan udah lama banget kita engga jalan jalan ber 3"

"Mau jalan ke mana emang nya Dam? "

"Hem, ke Dufan. Iya kan Ji? " Tanya Adam meyakinkan ke Aji bahwa mereka akan mengajak Abi jalan  keliling Dufan.

"Iya Ni, ayo kita jalan ke Dufan. Kita naik wahana di sana. Pasti seru deh. Lo pasti udah lama banget kan engga ke Dufan? Dufan udah banyak permainan baru loh, Bi. Kita harus cobain naik semua permainan nya" Jawab Aji lebih yakin

"Hmm, iya sih udah lama juga aku engga ke Dufan. InsyaAllah aku ikut " Abi yang terlihat senang dengan ajakan ke dua temannya.

"Oke deh kalau gitu, kita berangkat hari selasa. Yeayyyy " Sontak suara Aji

Saat mendengar percakapan ke tiga laki-laki di kursi paling belakang, Keysa berbicara dengan diri nya sendiri.

"Loh kenapa mereka janjian juga di hari selasa buat ke Dufan? Padahal kan gue, Ana, dan Radini juga ada planing ke sana dan di hari yang sama juga kaya mereka. Terus, kenapa si Abi ini ngomong nya sopan banget. Heran. Kaya anak kecil. Ngomong masih aku kamu, jelas jelas ke dua temennya ngomong dengan kata "Lo" Dan "gue". Alim bener tu anak. Aneh juga penampilan nya. Kemana mana gue perhatiin, peci nya engga pernah lepas di atas kepalanya. Ya walaupun gue engga bisa munafik, dia ganteng juga. Engga kalah sama Adam. Hahahah."

Lagi asik dengan lamunannya, tiba tiba mobil sudah berhenti tepat di depan rumah Ana. Dan Ana tentu saja mengejutkan lamunan Keysa karena dia ingin turun dari mobil dan harus menggeser Keysa agar turun dari mobil agar dirinya bisa keluar dari situ. Ya, Ana duduk di tengah tengah Keysa dan Radini tapi untuk turun di sebelah kiri, Ana harus mengusir Keysa dari tempat duduknya. Jelas saja, Keysa kaget dengan dorongan badan Ana yang mendorong nya untuk membuka pintu mobil.

"Key, buka dong pintunya. Gue mau turun nih!" Kata Ana

Tapi belum sempat membuka mobil dan masih dalam keadaan melamun, tiba tiba...

"Key, Key, Key. Keysa woy! " Teriak Ana tepat di telinga Keysa.

"Astaga woy, lo engga bisa ngomong pelan ya? Sakit tau kuping gue. Gue engga budek kali " Jawab nya dengan kesal tapi santai

"Heh, lo emang budek. Gue dari tadi udah minta geser dan buka pintu. Tapi lo malah diem aje. Ngelamun " Gerutu Ana dengan kesal

"Masa sih? Hahaha. Iya iya maaf. Nih gue bukain pintu buat tuan putri. Silahkan " Keysa membuka pintu dan turun dari mobil serta membungkukan sedikit badannya seperti memang benar menyambut tuan putri yang turun dari dalam mobil.

"Dasar stres! " Teriak Ana lagi tepat di telinganya Keysa.

"Hahaha, biarin. Wleeee " Jawab Keysa sembari masuk kembali ke dalam mobil dan menutup pintu lagi.

"Temen- temen yang di kursi belakang. Gue pulang duluan ya " Pamit Ana pada orang-orang yang duduk di kursi belakang.

"Oke Na, ati ati lo ya " Jawab Adam dan Aji juga Abi.

Ibu Abi membuka jendela mobil.

"Om, Tante terima kasih sudah mengantarkan saya sampai rumah ya. Om, Tante tidak mampir dulu ke dalam? Ayo Om Tante mampir dulu. Istirahat dulu di dalam " Ajak Ana dengan sopan

"Tidak usah nak, Tante dan yang lain langsung jalan aja. Masih mau antar yang lain. Terima kasih kembali ya nak Ana"

"Baik Tante, hati hati di jalan ya semua, sampai ketemu lagi. Assalamu'alaikum "

"Waalaikumsalam " Jawab semua orang dalam mobil.