webnovel

BAB 10

Masih lanjutan bab 9 ya guys..

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Membuka pintu kamar, menutup nya. Dan segera berlari menuruni anak tangga dengan hati-hati.

"Eh eh kak tunggu. Nih gue udah siap nih. Ayok jalan" Resti bicara dengan nada yang sangat lelah karena lari-larian dari lantai atas.

"Hahaha, lo mau kemane neng. Menor bener dandan nya? " Tanya Shinta mengejek

Dengan wajah tersipu malu " Hemmm, dandan sedikit boleh kan kak. Siapa tau nanti gue ketemu jodoh di jalan"

"Loh Resti mau ikut jalan sama kak Shinta dan teman temannya juga? " Tanya mamah nya dengan wajah terkejut

"Hehe iya mah. Resti ikut kakak ukur jalan dulu ya mah"

"Yaudah yok jalan kalau begitu. Tante kami pamit dulu yaa. Assalamu'alaikum" Ajak Radini dan Ana mencium tangan mamah Keysa dan berlalu ke arah motor nya yang terparkir di depan rumah Shinta

"Kuy" Shinta dan Resti menyaut sambil mengenakan helm nya masing-masing dan mencium tangan mamah nya tanda mereka pamit pergi

"Kalian hati-hati di jalanan ya. Waalaikumsalam " Jawab mamah nya dan berlalu masuk ke rumah juga menutup pintu kembali.

Masih di hari yang sama. Kali ini waktu sudah menunjukan pukul 14.00 Wib. Di tengah terik nya matahari, dan ramai nya jalan di ibu kota. Terlihat 2 pengendara motor yang terlihat sedang jalan perlahan dan beriringan. Sesekali mereka juga saling sapa.

Radini berboncengan dengan Ana, dan Keysa membonceng adiknya yaitu Resti.

Keysa mengendarai motor yang lumayan cukup besar untuk ukuran badannya yang kecil, sepanjang perjalanan yang ia lalui, ternyata semua mata pengendara lain memperhatikan nya. Entah karena kagum perempuan yang mengendarai, atau hanya was-was karena lebih besar motor dari pada orang yang menunggangi. Entah lah, Keysa sadar sebenarnya dengan pandangan para pengguna jalan terhadap dirinya, tapi dia tidak perduli dan malah menancap gas motor nya. Tentu saja Ana dan Radini harus ikut tancap gas agar tidak kehilangan jejak Keysa dan Resti.

*Berhenti di lampu merah*

Sepasang motor yang di tunggangi 4 wanita cantik ini berhenti tepat di belakang garis putih di bawah tiang lampu merah.

"Key, lo ngapain sih bawa motor ngebut begitu? Kasian adek lo tau " Tegur Radini yang duduk di belakang Ana.

"Tau nih kaka, gue kan takut kak kalo lo ngebut kaya tadi. Kayak mau mati gue di bonceng lo" Gerutu Resti

"Hahaha, engga papa. Lo kaya engga kenal gue aja si Din, gue kan emang hobi ngebut. Apalagi jalanan renggang gini. Seru tau" Jawab Keysa dengan santai nya.

Belum sempat di tanggapi lagi oleh Radini , sudah terdengar suara klakson mobil dan motor yang bersahut-sahutan. Menandakan sudah waktu nya untuk jalan dan tidak diam di belakang garis putih. Ternyata lampu lalu lintas sudah berganti warna, dari merah ke kuning dan berlanjut ganti ke hijau.

Keysa pun langsung menancap gas motor nya, di susul oleh Ana dan pengendara motor, juga mobil yang melintas di sana.

Kali ini Keysa mulai menunggangi kuda besinya dengan ugal-ugalan. Resti mencoba mengintip berapa kecepatan di speedometer yang ada di bagian kepala motor milik kakak nya ini.

Resti terkejut, kali ini kakak nya benar-benar gila. Ya, Keysa mengendarai motor dengan kecepatan 100km/jam dan ini bukan kecepatan yang standar dalam mengendarai motor. Apalagi mengendarai motor di ibu kota. Jalanan padat, banyak jalan rusak ditengah jalan, banyak lampu lalu lintas yang bisa berubah warna kapan saja.

Jalanan yang mulai merayap, mobil dan motor mengurangi kecepatan berkendara nya masing-masing. Tapi tidak dengan Keysa. Keysa terlihat asik dengan kecepatan nya yang melampaui batas standar, dia asik menyalip mobil dan motor-motor yang ada dari sebelah kanan juga kiri.

Menepuk pundak Shinta "Kak, pelan-pelan dong bawa motor nya. Gue takut tau! Lagian gue perhatiin, kak Ana sama kak Radini engga keliatan di belakang kita loh" Suara gemetar dari mulut Resti karena sangat takut jatuh dari motor yang di kendarai kakaknya.

"Udah. Lo diem aja di belakang gue. Pegangan, dan jangan takut " Ucap Shinta dengan sedikit teriak karena suaranya yang terbawa angin

Resti semakin takut dengan jawaban Keysa, dan Resti tidak bisa berbuat apa-apa. Sampai akhirnya Resti memutuskan untuk lebih mengeratkan lingkaran tangannya dari belakang pinggul kakak nya. Dan sesekali Resti memejamkan matanya saat dia melihat kakaknya yang akan menabrak pengendara lain.

"Din, Keysa sama Resti mana nih? Kenapa engga keliatan mereka di depan? " Tanya Ana pada Radini yang duduk di belakang nya

"Iyaa, gue juga engga liat mereka nih. Eh tapi sebentar, gue cek zenly Keysa dulu, biar kita tau seberapa jauh jarak mereka sama kita"

Buka handphone dan buka aplikasi zenly.

"Oh mereka engga jauh dari sini An, mereka ada di depan kita. Motor mereka terlihat sedang berhenti di Aplikasi ini. Seperti nya mereka kena macet, atau sedang lampu merah "

"Oh gitu. Oke . Lo pegangan ya, gue mau sedikit ngebut biar bisa mepet mereka ber2. Ini pasti si Keysa ngebut ngebutan deh. Gila emang ni anak. Nekat banget. Padahal dia kan bonceng adeknya" Gerutu Ana sambil mengendarai motor nya dengan menambah kecepatan

"An, itu mereka An" Radini sambil menunjuk pengendara motor R15 di depan mereka .

Tidak butuh waktu lama, Ana langsung saja menambah gas motor nya dan memepet motor berwarna biru itu.

"Woooooy, lo ngebut ya? " Teriak Ana

Keysa dan Resti terkejut dengar teriakan itu. Bukan hanya keysa dan Resti yang terkejut dengan teriakan Ana, tapi pengendara lain pun banyak yang kaget dan langsung menoleh ke sumber suara.

"Eh, ngapain teriak teriak dah lo. Biasa aja kalee ah" Jawab keysa dengan santai nya

"Lo bawa motor pelan-pelan, kasian adek lo woy" Jawab Ana dengan kesal

"Yang penting masih aman nih anak di belakang gue. Tapi Seru kan Res ? " Shinta meminta pembelaan dari adiknya

"Kaga, mau copot jantung gue kak. Nyawa gue rasanya udah ilang setengah kebawa angin" Jawab Resti yang sudah kesal dengan shinta

"Hahahahha"

"Eh makan dulu yuk, sama cari minum. Cari aja di sepanjang jalan ini. Kalau keliatan enak, kita berhenti aja. Lo jangan ngebut lagi kunyuk!" Ucap Ana emosi

"Iya iya, kalo gitu kalian di depan , gue sama Resti jadi buntut di belakang kalian ber dua"

"Oke kalo gitu"

"Jangan ngebut lo ya. Nanti gue kejar hahahah" Keysa yang masih sibuk meledek temannya ini.

"Emang nya gue elo. Masih takut mati gue sih. masih banyak dosa. wleeee" jawab Ana dan langsung meninggalkan Keysa di belakang motor nya