Pov Orang Ketiga
Sisil membuka mata dan terkejut ketika menemukan yang tidur disebelahnya yaitu Idolanya Irene
Sisil mencari Boy dan menemukan Boy tertidur di sofa dan memcoba membangunkan Boy
" Boy bangun " Kata sisil sambil menggoyangkan badan Boy
Ditunggu 1 menit tapi Boy belum bangun, ketika sisil ingin ke dapur pintu kamar terbuka dan keluarlah Irene
Mereka berdua saling pandang dan keadaan menjadi canggung, Untung saja sisil fasih berbahasa Inggris
" H-Halo " kata sisil gugup ' Gila bangun tidur saja cantik dia ' Pikir Sisil
Irene tersenyum " Halo juga, kamu pacarnya boy?" Kata Irene 'Pacarnya cantik banget' Pikir Irene
Sisil hanya bisa malu-malu
" Boynya udah bangun? " Kata Irene
Sisil menggelengkan kepalanya
" Kita bangunin yuk " Kata Irene semangat dan jiwa jailnya keluar
Sisil mengganguk dan menyeringai
Lalu mereka berdua pun membuat rencana membangunkan Boy
Pov Boy
Ding
Penggabungan Berhasil
Menampilkan Status Tuan
STATUS
Nama : Boy Putra ( Uchiha,Senju)
Umur : 15 Tahun
Kesehatan : Sangat Baik
Kultivasi : -
Kekuatan : 60
Kelincahan : 40
Kecerdasan : 35
Kebijaksanaan : 25
Karisma : 40
Bloodline : Uchiha, Senju
Keterampilan : Berkelahi (Level 3), Hiraishin No No Jutsu (Jutsu S), Kage Bunshin, Kawarimi
Keterampilan Khusus : - Sharingan 3 Tomoe, Mangekyou Sharingan (Unlock), Mangekyou Sharingan Eternal ( Unlock ), Mokuton, Rinnengan ( Lock )
Prajurit : Hinata ( Lock ), Naruto ( Lock ), Chu Feng ( Lock.)
Harem : Irene, Sisil
Saya membuka mata lalu tertegun karena statusnya sangat meningkat, Jangankan besi, seekor harimau dipukul oleh saya bisa langsung mati
Ketika saya memposisikan diri saya untuk duduk, Dibelakang saya tiba-tiba terasa dingin, saya mencoba meraba itu
Ternyata itu telur
" Sejak kapan aku menyimpan telur di belakang kepala " Gumam saya bingung
Lalu saya berniat untuk kedapur membersihkan bagian belakang kepalaku, Tapi saya curiga karena saya mendengar 2 orang ketawa pelan, suara nyamuk saja saya bisa dengar karena peningkatan statusku yang diluar batas abnormal
Saya mengaktifkan sharingan dan benar saja saya mendapat jejak Irene dan sisil sedang bersembunyi dengan arah berlawanan
Saya tetap mengaktifkan sharingan dan berjalan menuju dapur, Tepat saya melangkah mereka berdua melemparkan telur kearah saya tapi saya pura-pura mengambil sesuatu di teras dengan cara membungkuk sambil bergumam " Tidak semudah itu ferguso "
Saya mendengar suara pluk ke masing wajah mereka dan saya bisa membayangkan wajah mereka seperti apa
Saya pura-pura tidak melihat mereka dan menuju wastafel untuk membersihkan wajah saya ketika saya berbalik terdapat dua wanita yang menatap saya dengan tatapan marah
Saya memandang mereka dengan tatapan bingung, Mereka berdua saling memandang dan mengganguk lalu mendekati saya lalu memeluk saya dengan niat menggelapkan wajahnya yang bertelur, Kampretkan
Saya hanya bisa pasrah melihat mereka yang menyusutkan telur dibaju saya
Driiinngg
HP saya berbunyi dan saya menyuruh mereka untuk membersihkan diri
Saya melihat Manager Red Velvet yang menelepon saya
saya angkat
" Halo Pa Boy "
" Ya ada apa " Kata saya
" Saya menitipkan Nona Irene kepada Pak Boy untuk menyusul ke bali "
Saya tertegun karena bingung darimana dia tau kalau Irene berada dengan saya
" Bapa tau darimana Irene berada bersama saya " kata saya bingung
" Tadi baru saja di konfirmasi oleh bapa Boy "
Saya tertegun karena jujur managernya sangat pintar sekali menjebak saya
" Oke pak, Nanti saya menyusul dengan Irene ke Bali "
" Terimakasih"
Tut
Saya tenang karena uang saya sangat banyak eheehe
Saya memberitahu mereka kalau hari ini kita akan ke bali
Kalian tau apa yang saya lihat?
Mereka berdua keluar dari kamar mandi hanya memakai anduk dan loncat-loncat kegirangan karena ucapanku tadi
Sisil dengan handuknya berwarna pink dengan tubuh yang ideal dan kulit yang berwarna putih susu
dan
Irene dengan handuknya berwarna biru dengan tubuh yang sangat menggoda dan kulit yang berwarna putih susu
dengan rambut yang masih basah mereka loncat-loncat
Otomatis pandangan saya hanya bisa mengikuti 4 Bola lumayan besar yang sedang naik-turun sambil memegangi hidungku yang mulai mengeluarkan darah
" Ah nikmatnya " gumamku