Di sebuah gua didalam hutan belantara yang berdekatan dengan konoha
Boy sedang membakar ikan yang mengeluarkan aroma sangat enak dengan bumbu dari dunianya
dengan terampil boy memberi kecap ikan bakarnya dan memakannya
" Hiks~ Harusnya aku Nyam~ membawa nasi " gumamnya sambil mengeluarkan air mata
*Boooommm*
Karena kaget dengan ledakan tiba-tiba ikan bakar yang baru dibuat berjatuhan ketanah dan yang lebih sialnya lagi ikan itu jatuh kesebuah lubang seukuran tangan boy
Boy memandang kepergian ikan dengan sedih
" Sayonaraa ikanku " katanya sedih
dengan sedih boy meninggalkan gua dan mengecek ledakan apa yang menggangunya sedang makan
" Sialan ledakan apa itu yang mengganguku " katanya sambil jalan dan tanpa sadar menginjak sesuatu
" AAAAARRRGGGHH "
Boy kaget karena teriakan tiba-tiba lalu melihat kebawah dan terkejut ketika menemukan seorang laki-laki paruh baya berambut putih
" Sialanku menginjak kaki Jiraiya " katanya sambil terkekeh
tiba-tiba jiraiya berdiri dan berteriak ke arah boy
" Jalan lihat kebawah nak, liat dulu apakah ada orang atau tidak "
Boy memandang Jiraiya aneh karena boy tahu kenapa jiraiya bisa menderita seperti itu
" Mbah cabul sialan " pikir boy
Boy tersenyum " Maaf Kakek aku terlalu fokus mencari ledakan karena mengganguku sedang makan "
Jiraiya yang mendengar itu sedikit marah karena sebutan kakek dan malu karena yang menyebabkan ledakan itu dia yang terjatuh akibat dipukul oleh salah satu jounin wanita karena dia mengintip dipemandian untuk bahan novel icha ichanya
Boy memikirkan sesuatu yang dapat meningkatkan kekuatannya yaitu kekuatan Sannin/Sage jika boy ingin mendapatkan sage maka dia harus mempunyai kontrak binatang dan menarik perhatian Jiraiya
( Walaupun Boy bisa membeli di system tapi dia ingin mencoba mandiri untuk mendapatkan kekuatan kecuali jika terpaksa😁)
Boy menyeringai ketika dia mendeteksi sebuah bandit yang akan menuju kesini karena system memberitahunya 😄
Ketika Jiraiya akan memarahi dan memperkenalkan namanya
Dibelakang boy berlari 3 bandit memegang pedang dan menyerang kearah Boy
Jiraiya kaget dengan kedatangan bandit yang tiba-tiba
" Awas nak dibelakangmu " Katanya mencoba melindungi Boy
Namun boy tersenyum dan ketika bandit itu ingin menusuk boy
*Kraakkk*
Serangannya terhalang oleh kerangka berwarna merah yah boy menggunakan susanoo
lalu boy memukul semua bandit itu dengan kekuatan yang tidak terlalu kuat dan mengirim bandit itu terbang entah menghilang kemana
Jiraiya yang melihat kemunculan Susanoo sangat kaget karena sepengetahuan dia hanya Uchiha Madara yang menggunakannya ( Dia tidak tidak tahu Uchiha Itachi dan Shisui dapat menggunakan Susanoo nantinya :v )
" Kau- Kauu Uchiha " Kata Jiraiya kaget sambil menunjuk Boy
Boy menyeringai lalu berpura-pura kesakitan dan memegang matanya
" Arrrrgggggghh Sakit sekali " Teriaknya sambil memegang mata kirinya
Jiraiya mendekati Boy dan akan membawanya kerumah sakit Konoha
Namun boy memberitahunya untuk tidak pergi ke rumah sakit konoha karena dia tidak ingin memasuki rumah sakit karena trauma akan perawat yang memainkan si boy junior
" Apakah menyakitkan menggunakan Mangekyou Sharingan " Tanya Jiraiya dengan penasaran
Boy menggelengkan kepalanya dan melihat ke awan lalu berkata dengan nada sedih
" Menggunakannya tidaklah sakit namun membangkitkannyalah yang mengharuskan kita mengalami rasa sakit yang teramat sakit "
Ding
( Perlu diingat Tuan Rumah membeli Mangekyou Sharingan dan tidak mengalami kesakitan seperti terbunuhnya orang yang disayangi tuan )
Boy berkedut mendengar system
Jiraiya tampaknya tertarik dengan bocah didepannya yang dapat membangkitkan Mata Legendaris
" Lalu mengapa kau bisa membangkitkan mata itu " tanya jiraiya dengan nada penasaran
Boy tidak menjawabnya dan berjalan meninggalkan Jiraiya penasaran terhadap bocah lelaki yang ditemuinya lalu menghilang kembali ke konoha
-Pov Boy
Aku berjalan menuju konoha yang sedang sibuk membangun kembali desanya
Ketika aku akan memasuki konoha aku di hentikan oleh kotetsu dan izumo penjaga gerbang konoha
kotetsu menghalangiku dan memandangku curiga lalu berkata " Ada urusan apa kau memasuki konoha "
Aku tersenyum " Aku hanya ingin mengunjungi Ramen paman Teuchi " kataku dengan nada polos sambil mengelus-elus perutku
Izumo maju dan mengeledah semua pakaianku karena curiga membawa senjata dan hasilnya dia tidak menemukan senjata karena semuanya aku simpan di storage ehehehe
Setelah pemeriksaan aku masuk kedalam konoha
Selama perjalanan menuju Ramen Teuchi semua orang menatapku penasaran yah karena aku memakai pakaian yang berasal dari duniaku apalagi mukaku yang tampan
*Narsis
Tibalah aku didepan Ramen legendaris yaitu Ramen Teuchi dan bingung juga kenapa tempat ini tidak hancur karena serangan kurama dan aku
" Apa yang kau lakukan " Terdengar suara dalam pikiranku yah itu suara kurama
" Makan ramenlah apa kau mau kurama " kataku dengan nada menggodanya
" Cih, aku tidak peduli tapi bangunkanku ketika kauu bertempur " katanya dengan malas lalu memutuskan koneksi
aku tidak aneh lagi dengan sifat kurama yang pemalas
Aku memasuki Rame Taeuchi
seperti di Anime dia sangat baik dan menyambut siapapun dengan senyuman dan ceria
lalu aku memesan miso ramen daging ayam karena aku sedikit anti dengan daging babi maka dari itu aku memberi daging ayam kepada paman teuchi yang melihat ku aneh ehehe
Ketikaku sedang menunggu Ramenku tiba-tiba terdengar teriakan yang sangat familiar
" Raaameeeennn~"
Masuklah seorang wanita berambut merah bermata ungu membawa bayi berambut kuning (tanpa kumis) bersama dengan seorang lelaki berambut kuning bermata biru
yah mereka adalah Minato Kushina dan bayi Naruto
Lalu mereka duduk disebelahku
Entah kenapa aku merasa dari tadi Minato melihat kearahku seperti mengawasiku
Aku mengabaikannya karena Ramenku telah datang
" Selamat makan " Gumamku lalu memakan ramen
-Pov Minato
Ketikaku dan kushina memasuki Ichiraku pandanganku tertuju ke anak laki-laki berumur 16 tahun namun memiliki aura yang sangat kuat yang membuatku sedikit tertekan
Namun aku merasakan kesepian didalam dirinya aku mengetahuinya dari Kushina karena dia mempunyai keahlian mengetahui sifat seseorang
Kushina memandang anak itu lalu berbisik kearahku
" Minato, lihatlah anak itu sangat tampan namun memiliki kesedihan entah apa itu aku merasakan kesedihan darinya "
Aku mengganguk setuju karena aku juga merasakan aura familiar darinya lalu berdiri dan berjalan kearahnya