Lingga Design
Dua saudara kembar yang biasa dalam keadaan serius kini tampak sedikit rileks, terlebih Ghani yang terbiasa bekerja tanpa memikirkan perihal lainnya kecuali masalah kantor dan bisnis.
Di sana ada Ghava, yang sedang merenggangkan leher ke kiri dan kanan, seakan-akan bersiap jika sang kakak tidak bisa menjawab pertanyaan, maka ia akan dengan senang hati memiting leher si pemimpin Lingga kembali.
Bahkan, jari-jari tangannya ikut dilemaskan dengan bunyi 'kretek' sengaja diperdengarkan dan itu sangat mengerikan, di pendengaran sulung Lingga yang langsung menelan saliva susah payah, merasa ciut.
Kampret, kakak dinistain adik sendiri, batin Ghani dengan keringat dingin mengalir di dahi.
"Tentu saja aku mendengar-"
"Tentu mendengar apa, heum?" sela Ghava cepat, saat sang kakak terlihat gugup. Ia bahkan harus menahan senyum geli, menanyakan kepada diri sendiri apa segitu seram dirinya kalau mengamuk?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com