Apartemen Soho
Vian mengangkat wajah ketika mendengar panggilan dengan nada yang terasa berbeda di telinga. Melihat bagaimana ekspresi Ghani, ketika memanggil nama istrinya pelan.
"Makanannya enak," ujar Ghani dengan senyum kecil.
"Terima kasih. Kalau begitu dihabiskan, Ghani," sahut Aliysia senang, membuat Vian tersenyum dan ikut merasa senang karena wajah semringah istrinya.
Ia baru saja berniat mengalihkan wajah kembali ke piring. Namun, suara lanjutan dari Ghani membuatnya urung dan terdiam.
"Tentu, akan aku habiskan. Aku hanya tidak menyangka, jika dengan keluarnya kamu dari rumah kehidupanmu pun turut berubah. Namun yang paling penting aku senang, berubahnya kamu ternyata ke yang lebih baik. Jangan terlalu lama bersembunyi ya, kasihan dengan suamimu."
Deg!
Ini... Kenapa, kenapa ucapan Ghani membuatnya merasa berdebar seperti ini?
Kenapa rasanya senang sekali, saat seseorang yang sengak dan ketus tiba-tiba menyebutnya dengan panggilan seperti itu.
Suami.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com