Kedai Ice Cream
Sahutan dari sang istri membuatnya tersenyum, ia mengubah posisi dengan tangan yang menyangga dagu ketika selesai memasang headset bluetooth agar lebih leluasa berbincang sambil menyuap es krim.
"Kamu sudah selesai, Sayang?" tanya Vian basa-basi, sambil melanjutkan niatan menyuap es krim yang tertunda.
[Sudah, jadi baru bisa hubungi kamu, itu pun Bams yang memberitahu.]
"Aku mengerti. Oh! Aku sedang ada di kedai waktu terakhir kita berpisah. Kamu mau ke sini tidak, nemenin aku makan es krim?" jawab dan tawarnya menjelaskan.
[Sama siapa? Tumben sekali.]
"Tidak tahu juga kenapa dan aku sendiri, jadi mau menemaniku tidak?" sahut Vian kemudian kembali mengajak.
[Woya mau, jelas mau! Tunggu aku ya, Kakanda akan datang menemui adinda.]
Kenapa jadi aku yang dipanggil adinda? Ya Tuhan ….
Vian pun tergelak mendengar apa yang diucapkan sang istri, sebenarnya yang kakanda dirinya atau yang menghubunginya?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com