Gedung Serbaguna Kota X
Pertanyaan sang mama membuat Vian mengulas senyum, seakan menyampaikan untuk menanti. Bahkan, awalnya pun Abeliana juga bingung dengan maksud yang hendak disampaikan.
Namun, saat perlahan tubuh sang putra terangkat hingga berdiri, seketika ia menutup bibirnya dan menatap tidak percaya.
Saveri yang juga melihatnya ikut menatap kaget, begitu pula dengan kembar Lingga yang baru kembali dari memberikan buket bunga untuk Aliysia, menyisakan papa mertua yang masih ada di depan sana.
"Vian!?" seru keduanya kompak dan menatap tidak percaya.
Vian tidak mengatakan apa-apa dan hanya mengulas smirk senang, saat melihat bola mata kaget kedua iparnya.
Sungguh, dua iparnya benar-benar berlebihan sampai kaget seperti itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com