Rumah Sakit Kota X
Teriakan Aliysia yang menolak untuk pergi meninggalkan Vian sempat menjadi perhatian, beberapa orang di UGD bahkan sampai menoleh, memperhatikan kejadian di unit yang memang selalu membuat tegang jika ada pasien datang dengan lumuran merah.
"Aliysia! Tenang, jika kamu seperti ini Vian tidak bisa diperiksa." Ghava bertindak cepat, kembali membawa sang adik masuk dipelukannya. Ia mengusap kepala tersebut lembut, menenangkan seorang istri yang sedang khawatir dengan suami dalam keadaan tak sadarkan diri.
Sementara itu, Aliysia yang mendengar ucapan sang kakak kembali menangis dengan tubuh lemas, saat para medis kembali membawa sang suami ke ruangan lainnya.
Ia hanya bisa melihat saat papanya mengikuti arah pergi dan mendampingi brangkar bersama mertuanya, menatap kepergian mereka dengan tubuh lemas, menangis dan balas memeluk Ghava yang setia memberi penghiburan dengan erat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com