146
"Kenapa? Katakan padaku Chiraaz," sahut Fayaaz.
"Apa pendosa sepertiku memang tidak layak punya kesempatan hidup lebih terhormat? Kenapa Tuhan selalu jahat sama aku. Sedikit saja ingin lebih baik, kenapa dia lakukan itu."
"Tenang Chiraaz, jangan kamu banyak pikiran."
"Apa yang salah dariku Fay? Kenapa setiap lelaki selalu memandangku rendah? Apa harga diriku memang sudah sangat hilang? Sampai orang tidak mau menghormati aku." Chiraaz mulai terisak. Air matanya mengalir deras membasahi pipi.
"Siapa yang merendahkan kamu, hah?"
"Baik suami, mantanku, bos, dan sekarang Hars. Kenapa mereka mau dengan tubuhku, Fay. Tubuh ini bukan untuk diobral kan!" seru Chiraaz menumpahkan isi hatinya.
"Kamu tenang saja, Chiraaz. Pria itu sudah tidak ada di dunia ini."
"Apa maksud kamu Fayaaz?" Chiraaz menoleh, terkejut mendengar perkataan Fayaaz.
"Pria yang mau menodai kamu, sudah tewas saat lompat dari lantai tiga," jawab Fayaaz.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com