97
Abian terus mengintai Aletha dari jendela kamarnya. Walau Aletha jarang duduk di balkon, Abian tetap saja menunggu sepanjang hari. Pria itu sampai rela melakukan semua pekerjaannya di rumah dan sesekali keluar untuk bertemu dengan klien yang tidak bisa ditinggalkan.
Kecurigaannya terhadap Aletha semakin menguat, mengingat wajah Hatice yang sepintas mirip dengannya. Apalagi ia langsung bermimpi Hatice memanggilnya dengan sebutan Papa. Hal itu sangat mengganggu dirinya.
"Aku harus mencari tahu siapa anak itu. Apapun yang terjadi, tunggu saja Aletha." Abian bicara sendirian, wajahnya menyunggingkan seringai khas.
Pria itu menutup gorden, lalu duduk di ranjang dan membuka laptopnya. Sampai sekarang, ia masih mengikuti sosial media milik Aletha menggunakan profil orang lain. Meski jarang aktif, Abian tetap setia karena belum move on.
*
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com