212
Chiraaz merasa depresi, ia terus diancam oleh Abian. Karena lewat dari dua hari dirinya tidak memberikan kabar. Kali ini ancaman yang dilontarkannya sangat halus tapi menusuk.
Ada keinginan Chiraaz untuk pulang ke rumah Eljovan. Setelah tahu dirinya hamil, Chiraaz malah merasa tidak enak badan. Semangat hidupnya hilang seketika, tidak mau menerima kehamilannya.
Ia mencoba menjalani aktivitas seperti biasanya melakukan pemotretan. Tapi baru beberapa take, ia sudah kelelahan. Belum lagi hormon yang sedang tidak stabil, membuat suasana hatinya gampang berubah.
Saat tengah merenung, Chiraaz melihat ada pesan dari Eugene. Chiraaz segera membukanya dan terkejut menatap layar ponsel. Ia menutup mulut dengan kedua tangannya.
[Kamu harus membayar denda karena melanggar kontrak, Chiraaz. Kami memberikan tempo waktu sebanyak dua minggu.] pesan dari Eugene.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com