Eljovan menelan ludahnya mendengar jawaban Chiraaz. Seharusnya ia yang menjadi satu-satunya Ayah bagi Kevin. Tapi anak itu malah mempunyai orang lain yang dianggapnya sebagai ayah. Eljovan memaksakan senyuman hadir di bibirnya menutupi rasa sakit yang tak berdarah.
"Oh, Edward," sahutnya singkat.
"Sudahlah mungkin Kevin salah lihat, mungkin juga dia sedang merindukan Edward. Karen awajar mereka dekat, El," kata Chiraaz.
"Ya sudah, sana kamu belanja. Sebelum aku berubah pikiran menarik kartu kreditku kembali," canda Eljovan.
"Sifat pelit kamu memang sudah sudah akut ya. Sepertinya dari lahir begitu," sindir Chiraaz sambil bangkit dari duduknya.
"Aku bukan pelit sayang, cuma hemat yang ditekan," elak Eljovan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com