Brak!
Merasa kaget saat ada yang menggebrak mejanya membuat prisya melepaskan headset yang dia pasang sampai akhirnya Prisya memperhatikan cewek yang sekarang raut mukanya terlihat tidak bersahabat.
Mimik mukanya sangat terlihat sedang menahan sebuah amarah, apalagi sorot matanya yang terlihat begitu tidak suka saat memandang Prisya.
"Ada apa?" tanya Prisya menggunakan nada bicara yang datar. Tidak ada sebuah alasan yang membuat Prisya harus berbica menggunakan nada bicara yang tinggi.
Meskipun dirinya tidak terima dengan apa yang sudah orang itu berbuat, tapi sebisa mungkin dirinya tidak ingin langsung terpancing emosi dalam waktu yang awal.
"Maksud lo berduaan sama cowok gue apa?" tanya Deta yang penuh dengan kekesalan saat menatap Prisya.
Sudah gue duga.
Prisya sebelumnya sudah mempunyai pikiran kalau Deta marah-marah sampai menggebrak mejanya, karena cowoknya tadi bersama dengan dirinya di Kantin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com