Keseriusan Charisa untuk memperbaiki hubungan Anneth dan Deven ternyata bukan isapan jempol belaka
Charisa langsung menelepon Putri dan Lifia sementara Anneth dipaksa menelepon Nashwa dan Joa agar segera berkumpul ke rumah Anneth saat itu juga, meskipun bingung mereka semua datang ke rumah Anneth dan mami Anneth senang bukan main melihatnya
Mami'nya menyiapkan banyak camilan yang ia taruh di meja yang berada ruang tamu.
"Jadi kita harus sering kumpul" kata Charisa "dan tiap kali kita ngumpul sama Deven, kita harus ngajak Anneth"
Anneth sampe melongo mendengarkan Charisa ngomong "Cha, mana bisa kayak gitu?, gue kuliah juga Cha belum gue juga ada kegiatan lain kayak nyanyi di cafee atau kadang ada job manggung"
Charisa menoleh ke arah Anneth "lo kasih jadwal lo ke kita semua Neth jadi kita bisa kondisikan kalau mau ngajak lo ama Deven pergi"
Anneth mengerutkan keningnya bingung melihat Charisa yang tampak berapi-api menjelaskan apa yang harus mereka lakukan
"Tapi apa Deven gak bakalan marah kalau kita gitu'in?, khan dia pasti ngerasa Cha" kata Joa "masa tiap kali pergi sama salah satu dari kita selalu ada Anneth"
"Nah ya itu" kata Charisa "kita harus pinter-pinter bikin dramanya seakan-akan gak sengaja ketemunya"
"Susah itu Cha" kata Nashwa "Deven setau gue orangnya peka deh"
"Ya kalau enggak, minggu ini kalian semua free khan?" tanya Charisa menatap semua orang yang ada disana
Mereka semua berpandangan dan bilang kalau mereka free
"Gue ada manggung Cha di Senayan" kata Anneth
"Ya elo Neth, lo yang jadi pemeran utamanya" kata Charisa "kalau sabtu?"
"Sabtu gue bisa" jawab Anneth
"Gue sabtu bisa cuma gak bisa sampe malem, gue ada job dj Cha" kata Joa
"Kita ngikut elo deh Jo" kata Charisa tersenyum "gue belom pernah ngelihat lo nge-dj"
"Gue gak ikut ya yang ke night clubnya" kata Anneth
"Loh kok lo jadi gak mau ikut sih Neth?, khan ini kita bikin rencana juga karena elo" kata Charisa
Joa, Nashwa dan Anneth saling berpandangan
"Udah gak apa Neth, ikut aja... kita rame-rame juga khan kesana" kata Nashwa
Meskipun berat hati tapi Anneth mengangguk menyangupi rencana Charisa
"Memang Deven pasti mau ikut?" tanya Putri "jangan kita udah ngerencanain ini semua, eh... Deven'nya gak mau ikut"
"Masalah Deven biar gue yang urus, khan ada Gogo juga yang bantuin gue" kata Charisa tersenyum
"Iya, kak Gogo mana?, kok gak ikut?" tanya Lifia
"Gogo lagi pergi sama Deven, mereka ada urusan gitu" kata Charisa "udah pokoknya masalah Gogo dan Deven biar gue yang urus, pokoknya kalian semua udah pasti bisa"
Semuanya mengangguk, Anneth hanya nyengir dan bingung entah harus senang atau bagaimana karena sikap Charisa bisa dibilang cukup aneh.
"Iya Pon, kita semua ada acara weekend ini... hari sabtu" kata Charisa ketika berada di kos-kos'an Deven-Gogo malam harinya "di night club gitu soalnya kita mau ngeliat Joa nge-dj, lo ikut khan?, anak-anak pada nanyain tuh"
Deven menatap Charisa dengan tatapan sinis "Anneth ikut?"
"Ya jelas lah Anneth ikut, khan yang nge-dj Joa" kata Charisa
"Iya Pon, sekali-sekali seneng-seneng lah" Gogo menambahkan "masa iya lo tega ninggalin gue di sarang perawan"
Charisa memukul lengan Gogo "yang bener dong Go"
"Gue beneran ini Cha" kata Gogo menatap Charisa sambil mengelus lengannya yang tadi dipukul Charisa
"Ayooolah Pon, Anneth khan gak gigit juga khan" kata Gogo "kenapa lo gak mau ama dia gitu?, khan ama yang lain juga"
Deven menatap Gogo kemudian Charisa dan karena mereka berdua kelihatannya bakal merenggek terus kalau Deven gak jawab iya, terpaksa Deven mengangguk
"Tapi..." kata Deven "jangan paksa gue buat nyanyi"
"Di night club kok nyanyi sih Pon" kata Gogo dengan wajah bingung "di night club itu joged bukan nyanyi"
"Ya terserah kalian deh pokoknya" kata Deven sambil beranjak pergi masuk ke kamarnya
Sementara Gogo dan Charisa bersorak dalam diam hanya saling tos tangan untuk merayakan keberhasilan pertama mereka
"Gak nyangka gue kalau Deven mau" kata Gogo "kalau kita aja dia gak bakalan mau deh"
Charisa mengangguk tersenyum senang "iya, langkah awal yang bagus, semoga aja gak ada masalah di night club ntar"
Doa Charisa ternyata tidak terjawab, Anneth datang dengan Nashwa ke night club sedangkan Deven datang dengan Gogo sementara Putri, Charisa dan Lifia datang sendiri-sendiri, Joa sudah ada di atas panggung tampak asyik bermain dengan piringan hitam dan tertawa sambil bertepuk tangan ke arah penonton supaya mengikutinya.
Deven melirik ke arah Anneth, Anneth memakai baju berwarna hitam kerlip-kerlip tanpa lengan dipadu dengan rok mini dan sepatu boots, bener-benar cantik dan sexy sekali... Deven butuh usaha yang keras sekali untuk tidak terus mengarahkan pandangannya terus ke Anneth dan berharap Anneth pergi dan ternyata suara hati Deven di dengar oleh Nashwa
"Eh Neth, kita dance yukkk" kata Nashwa "gue bener-bener suka neh sama lagu yang dimainin Joa"
"Boleh" kata Anneth tersenyum
"Lo kok gak ngajak gue sih Wa?" tanya Gogo
Nashwa hanya memeletkan lidahnya ke arah Gogo dan menarik lengan Anneth untuk menjauh dari semuanya ke arah tempat joged.
"Pon, yukkk ngikut joged" ajak Charisa "tuh semua pada ngikut Anneth sama Nashwa"
Dan benar saja karena Putri dan Lifia sudah berjalan sambil tertawa-tawa mengikuti Anneth dan Nashwa
"Lo aja deh, gue lagi males gerak ini" kata Deven "tuh Go, lo joged lah sama Ucha"
"Yakin lo cuma mau duduk aja disini?" tanya Gogo
Deven mengangguk
"Ya udah kalau gitu, ayooo Cha" kata Gogo
"Tapi Deven" kata Charisa
"Ntar juga ngikut sendiri kalau kita udah asyik" kata Gogo menarik lengan Ucha
Deven hanya terkekeh mendengar ucapan Gogo sementara Deven dari jauh bisa memandang Anneth, Anneth tampak tertawa tawa senang berjoged dengan Nashwa, Putri, Lifia, Charisa dan Gogo, ia sebetulnya senang ikut disini, bagaimanapun ia bisa menatap Anneth dengan puas tanpa Anneth tahu kalau diperhatikan sampai
Anneth sedang bercanda dengan Nashwa dan Putri tiba-tiba lengan Anneth ditarik dengan kasar oleh seseorang, Anneth menoleh dan melihat Andre... mantan pacarnya, Anneth langsung membuang mukanya
"Lo kesini mau nyamperin gue Neth?, kangen ama gue?" tanya Andre disela tawanya
"Lepasin tangan gue" kata Anneth
"Gue lepasin kalau lo jawab pertanyaan gue" kata Andre
"Gue kesini karena Joa bukan karena lo" kata Anneth masih berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Andre
"Gue kira elo mau balikan ama gue, nyesel gitu putus ama gue" kata Andre masih tidak melepaskan tangan Anneth malah memegangnya semakin kencang
Dengan melotot Anneth berkata "sekalipun dunia hancur dan cuma lo satu-satunya cowok yang tersisa, percayalah Ndre gue gak akan mau ama lo, lo itu cowok paling busuk yang pernah gue kenal"
"Apa lo bilang?" tanya Andre
"Ya lo memang cowok busuk" kata Anneth
Tangan Andre yang satunya sudah terangkat dan sudah akan terayun untuk menampar Anneth, Anneth'pun sudah pasrah dengan menutup matanya
"Banci lo ya, beraninya mukul cewek"
Deg
Anneth membuka matanya dan melihat Deven sedang memegang tangan Andre yang akan memukul Anneth
"Lo siapa ikut campur masalah gue?" tanya Andre marah
"Justru gue yang mesti tanya ke lo, lo siapa'nya Anneth??!!" tanya Deven
"Gue pacarnya Anneth" jawab Andre dengan pedenya
"Kita udah putus Ndre" sela Anneth dengan wajah jengkel
Deven, Charisa dan Gogo menoleh ke arah Anneth dengan wajah kaget
"Lepasin tangan gue Ndre" kata Anneth meronta berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Andre
"Dia bilang lepasin tangannya" kata Deven
"Gue lepasin tangan lo kalau lo mau balikan ama gue, Neth" kata Andre
"Gue gak mau, otak gue udah konslet kali klo gue mau balikan ama lo" kata Anneth
"Lepasin tangannya" kata Deven dengan nada mengancam "kalau lo gak lepasin tangannya, gue telepon polisi"
Deven sudah merogoh saku jaketnya dan
Satu pukulan tinju mendarat di pipi Deven sampai Deven tersungkur di lantai
"DEVENNNN" teriak Anneth.