webnovel

STM MOVIE part 1

Ini ceritaku bagaimana aku masuk sebagai anak STM. Di pagi yang cukup cerah tak lupa salam kepada kedua orang tua dan membawa sebuah keris Jawa yang masih ditutup dengan pelindung kulit peninggalan kakekku. lalu pergi ke sekolah. STM merupakan tempat yang sudah lama kunantikan karena memiliki banyak wawasan tentang beberapa mesin.

Awalnya begitu tetapi disaat aku sudah masuk STM dimana mana banyak coretan dan ada teman kelas yang menyapa cukup kasar dan ada yang membawa benda tajam awalnya aku cukup terkejut tetapi setelah beberapa Minggu kemudian hal tersebut seperti biasa saja. Aku ikut kawan-kawan membawa benda tajam dan tawuran dengan sekolah sebrang. sekolahnya hanya beberapa belokan dan Medan perangnya adalah jalanan. Meskipun kami meresahkan masyarakat disana tetapi bagi kami itu disebut sebagai latihan. Meskipun kami tau cukup berbahaya tetapi tidak ada pilihan lain.

Dalam beberapa hari kedepan ada beberapa hal-hal(oknum yang kurang bagus) dari para petinggi yang dapat mengganggu masa depan para pekerja sipil dan pekerjaan kecil. Para pendemo dan mahasiswa yang seharusnya sedang belajar dan bekerja dikala itu turun kejalan demi menyuarakan rakyat kecil. Kalian pasti bertanya Kapan kami turun? kami sedang mencari informasi terlebih dahulu sebelum sampai masa eksekusi. Apabila hal tersebut benar maka dalam jangka kurang lebih 1-3 hari kami turun kejalan dan langsung berada di garis depan. Kami awalnya ragu karena begitu berjejeran panjang membentuk benteng pertahanan dan bahkan ada penembaknya. Meskipun begitu banyak rakyat kesulitan. Aku beserta kawan stmku tanpa berpikir konsekuensi yang akan didapat langsung pergi mencoba menerobos pertahanan depan. Meskipun aku merasa ada kejanggalan dalam hal tersebut. Benteng pertahanan musuh terlihat kuat tetapi sedikit demi sedikit berjalan mundur perlahan dan aku mencoba mundur sesaat dan mencari informasi lagi. Ternyata pertahanan musuh di garis terdepan sudah menyiapkan strategi yang cukup matang. Seandainya aku tau dari awal mungkin ini akan lebih mudah dilalui. kemudian aku panggil semua teman temanku untuk berlari secepatnya. tetapi disitu mulai memanas terdengar suara ledakan yang cukup besar sedangkan kawan kawan STMku masih berada disana. kawan stmku menghilang bersama kobaran api yang besar sedangkan pertahanan musuh masih kuat dan tersenyum seakan itu hal yang memuaskan aku pun terdiam sejenak seperti membeku. Aku pun bergumam"Apakah ini yang harus dijalankan seorang anak STM, apakah ini yang harus dilalui untuk anak STM, kenapa., kenapa..,kenapa...," disitulah aku merasa meledak meski tau resikonya aku mulai kehilangan ketenangan disitu aku mencabut keris dari pelindung kulit(liat bagian orientasi) dan jatuh sebuah kertas yang tertulis"cabut paku bengkok, palu paku lurus." aku tidak mengerti apa yang dimaksud kakek. tanpa berpikir panjang aku mulai membantai 1 per 1 orang yang berada di pertahanan terdepan. Tercucurnya darah di sebuah keris dan dijalanan. Tak peduli meski membantai semuanya karena yang telah dilalui bersama kawan tidak sebanding dengan sebuah kalimat ditulis tinta hitam diatas kertas putih. Hampir menjelang magrib. pertahanan garis depan mundur semua dan aku pun mencoba mengejar tetapi tidak sempat. Wajah mereka membuat aku muak serasa ingin niat membantai mereka memuncak. Tetapi ada yang harus aku lakukan tentang teman-temanku.

Semua pendemo dan mahasiswa turut berduka dan mulai pergi kembali dan aku hanya bisa menaburkan beberapa bunga. Keesokan harinya pun seperti yang kalian ketahui aku dimarahi oleh orang tuaku dan juga kedua orang tuaku menangis karena tidak ingin terjadi lagi. Disaat itupun aku berangkat ke sekolah dengan suasana yang cukup suram. Dalam beberapa waktu kemudian muncul berita di koran bahwa hal-hal oknum tersebut akan disahkan pada lokasi XXXXXX tanggal 2X-X-20XX. Disitupun aku tersenyum dan tertawa sambil berjalan pergi ke sekolah.

TO BE CONTINUED