webnovel

Bab 243

190

...

"Rei?" panggilnya khawatir. "Are you okay?"

Aku menelan ludah, lalu mengangguk kaku.

Haruskah aku lakukan ini? Otakku masih berpikir

keras.

"Jadi, kali ini tentang apa?" la masih sabar

menanyaiku.

"Tentang kita," Mulutku tak bisa lagi kukontrol.

Seolah ada yang mengendalikannya dari jauh.

Menggelikan, Rei. tu ungkapan hati kecilmu

sendiri. Otakku kembali mengejek.

"Kita?" Kening kak Vanno berkerut. Tanda jika ia

tak mengerti apa yang kuucapkan.

"Kita. Aku sama kamu, Kak." Kuberanikan diri

untuk menjawab. Sudah kepalang basah. Aku tak

mungkin berhenti di sini begitu saja.

Raut wajah tak mengertinya berganti dengan

ekspresi kaget. Kalau tak salah menebak, ia pasti

sudah mengerti kemana arah pembicaraanku.

"Jangan bilang kalo kamu mau bahas..."

"Hubungan kita!" potongku cepat. Ekpresinya

berubah tak suka.

"Rei, apapun yang ada di pikiran kamu sekarang

ini, aku mau kamu buang jauh-jauh pikiran itu. Aku

gak mau ngerubah apapun di antara kita. Cukup

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com