Akhirnya kemarahan Stella pun meledak. Dia tidak menyangka kalau ayahnya bisa memojokannya seolah-olah Stella ini merepotkan orang tuanya. Padahal selama ini Stella selalu menjadi anak remaja yang baik di rumah dan juga selalu mendapatkan ranking di kelasnya. Tapi itu tidak cukup untuk membuat ayahnya bangga padanya. Stella seperti merasa tidak dihargai sama sekali.
Ibunya sudah menangis sejak tadi tapi tidak bisa melakukan apa pun di lantai atas, sementara ayahnya berdiri di sana, menatap Stella dengan tatapan berkobar.
"Jika Ayah memang sudah lelah menyekolahkanku, maka Ayah bilang saja sekarang!" Suara Stella meninggi, tidak tau harus bagaimana untuk meluapkan kemarahan dan juga emosi di dalam tubuhnya.
Stella tidak bisa tidak berpikir betapa jahat ayahnya karena tidak menyadari betapa keras usaha Stella selama ini. Gadis itu juga tidak pernah minta uang lebih. Dia selalu diam bahkan jika tidak mendapatkan uang saku.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com