webnovel

SPHINXI RUSALKA

Apa yang kalian pikirkan tentang psikopat? pembunuh yang kejam, berwajah dingin dan datar. kebanyakan mungkin akan berfikir seperti itu. tapi bagaimana mana jika psikopat yang satu ini memiliki wajah yang cantik dan sifat bobrok nya. gadis yang terkenal dengan kecerdasan juga tingkah absurd yang membuat guru naik darah. gadis psikopat yang saat membunuh pun masih mengeluarkan tingkah absurd nya. mungkin dia gila? ya mungkin saja. gadis ini adalah psikopat yang kejam dan tidak akan membiarkan korban nya mati begitu saja. entah bagaimana dia menyembunyikan semua kehidupan nya pada teman dan juga sahabat nya. kalo penasaran baca terus ya

Mayang_268 · Fantasi
Peringkat tidak cukup
13 Chs

SR|Info Baru

Seperti yang disepakati, disini lah Sphinxi, Eska dan Gemi berkumpul, lebih tepatnya cafe Red Angel.

"Jadi info apa yang udah kalian dapat" Tanya Sphinxi.

"Gue dapet info dari orang kepercayaan gue, katanya mereka sering keluar pas malem buat bikin kerusuhan" Ucap Eska.

"Iya kak, mereka setiap malem selalu bikin rusuh, dan gue dapet info mereka juga nyari keberadaan kakak" Ucap Gemi.

"Untuk apa mereka nyari gue" Tanya Sphinxi.

"Mereka nyari lo buat ngebunuh lo karna mereka takut lo bakalan lapor polisi tentang kejadian itu" Ucap Eska.

"Dasar manusia bodoh, jadi apa yang harus gue lakukan sekarang" Tanya Sphinxi.

"Lo tenang aja biar gue yang mancing mereka dan lo yang menikmati nya" Ucap Eska.

"Betul kak, gue juga pasti nyari info lebih dalam lagi tentang pak Reza" Ucap Gemi.

"Tapi kalian harus hati-hati, gue yakin Reza itu bukan orang biasa" Ucap Sphinxi.

"Itu pasti kak" Ucap Gemi.

"Oh iya tadi gue denger Sephine mau jadiin kakak mainan mereka malam minggu besok" Ucap Gemi.

"Iya gue tau, dia ngajak gue ke klub besok" Ucap Sphinxi.

"Jadi apa rencana lo" Tanya Eska.

"Menggiring dia ke markas, bermain, dan mengirim bagian tubuh nya ke teman-teman nya yang bajingan itu mungkin" Ucap Sphinxi.

"Huaa, bagus tuh kak, tapi kalau ternyata kakak dijebak terus kakak sendirian sedangkan Sephine bareng temen nya gimana" Tanya Gemi.

"Nah itu, gue minta bantuan kalian besok kalian juga ke klub dan masukan obat tidur ke dalam minuman temen nya Sephine, terus kita urus Sephine" Ucap Sphinxi.

"Oke, masalah temennya Sephine biar gue yang urus, nanti kalau udah selesai gue sama Gemi langsung ke markas"ucap Eska.

" Oke berarti rencana kita udah selesai, gue balik ya, takut Bi Irna nyariin "ucap Sphinxi.

" Yaudah, salam buat Bi Irna ya"ucap Eska yang di angguki Sphinxi.

Sphinxi pun keluar dari cafe itu dan mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang. Saat di perjalanan Sphinxi melihat seorang perempuan yang sedang menyakiti dirinya sendiri dengan menyayat tangan nya, Sphinxi pun tertarik dengan perempuan itu.

"Gue bantuin ah" Gumam Sphinxi.

Lalu Sphinxi turun dari mobil dan mendekati perempuan tersebut.

"Hai, lagi ngapain" Tanya Sphinxi basa basi.

"Gue butuh obat" Ucap perempuan itu.

"Anjirr di kira gue tukang jual obat apa ya" Gumam Sphinxi.

"Muka gue keliatan kayak tukang jual obat ya mbak" Tanya Sphinxi.

"Gue pecandu dan gue butuh obat sekarang" Lirih cewek itu.

"Pantes dari jauh gue mencium bau kesesatan" Gumam Sphinxi.

"Lo mau gue bantuin" Tanya Sphinxi.

"Bantuin apa" Tanya perempuan itu.

"Bantuin ini" Ucap Sphinxi lalu menggores lengan permpuan itu.

"Akhhh, sialan lo" Teriak permpuan itu sambil memegang lengan nya.

"Kan gue bantuin lo" Ucap Sphinxi, lalu Sphinxi menggores nadi di tangan perempuan itu, dan terakhir Sphinxi menancapkan pisau itu ke jantung perempuan itu.

"Ah mati juga kan lo, gak bilang Terima kasih lagi tuh" Ucap Sphinxi.

"Gila aja gue dikira tukang jual obat, mending gue jualan mie ayam. Tapi apa ada psikopat jadi tukang mie ayam" Ucap Sphinxi bermonolog.

"Dah lah gue mau pulang"lanjut Sphinxi lalu masuk ke dalam mobil dan meninggalkan permpuan tadi, untung saja keadaan jalan itu sepi dan gelap.

Di perjalanan Sphinxi terus memikirkan ucapan nya tadi, ah seperti nya pikiran Sphinxi sedang tidak lurus.

" Arghh, mending gue tanya sama orang aja kalo gue inget"ucap Sphinxi lalu menambah kecepatan mobil nya

Skip..

Setelah sampai di rumah Sphinxi langsung membersihkan diri nya, saat sedang mengeringkan rambut nya ponsel Sphinxi berdering dan tertera nama Hidra.

" Hallo, kenapa hid"tanya Sphinxi.

"Gue sama Ela mau kerumah lo ni, nginep sekalian, boleh kan " Ucap Hidra.

"Tumben lo izin dulu biasanya langsung nyelonong aja" Ucap Sphinxi.

"Gue basa basi dulu, pencitraan dikit lah hahaha" Ucap Hidra dengan tawa di akhir ucapan nya.

"Gaya lo monyet, yaudah gih ke sini" Ucap Sphinxi.

"Oke buka pintu lo udah capek ni gue nunggu" Ucap Hidra.

"Heh setan lo ya" Ucap Sphinxi kesal.

Lalu Sphinxi mematikan sambungan telepon nya dan turun  ke bawah.

Sampai di bawah Sphinxi langsung membuka pintu dan menampilkan wajah datar.

"Setan lo berdua" Ucap Sphinxi.

"Udah lah gue capek, masuk aja yuk" Ucap Elaksi yang langsung masuk ke rumah Sphinxi.

"Heh, ini rumah gue ya enak aja lo" Ucap Sphinxi.

"Udah ah, dimana Bi Irna, gue kangen nih" Ucap Hidra.

"Bibi udah tidur mending sekarang lo pada ke kamar. Oh iya gue mau nanya, apa gue cocok jadi penjual mie ayam" Ucap Sphinxi.

Hidra dan Elaksi langsung tertawa mendengar pertanyaan konyol sahabat nya itu.

"Hahaha, konyol lo, udah bosen kaya" Ucap Hidra sambil mengelap air mata yang keluar karna ia banyak tertawa.

Sementara Elaksi langsung mencomot makanan yang ada di meja.

Memang Hidra dan Elaksi sudah sering menginap di rumah Sphinxi jadi mereka memiliki kamar masing-masing.

Bukan nya masuk ke kamar masing-masing, Hidra dan Elaksi malah masuk ke kamar Sphinxi, dengan tujuan membuat kamar Sphinxi seperti kapal pecah.

Baru saja masuk ke kamar Hidra langsung naik ke atas kasur Sphinxi dan melompat-lompat seperti anak kecil, sedangkan Elaksi langsung mencoba semua skincare Sphinxi.

Sphinxi yang sudah habis kesadaran nya langsung berteriak.

"MATI AJA LO BERDUA DAJJAL"teriak Sphinxi. Dan tentu saja tidak di dengarkan oleh kedua sahabat nya itu.

Setelah puas membuat kamar Sphinxi berantakan Hidra dan Elaksi langsung keluar dari kamar Sphinxi dan menuju kamar masing-masing.

Sphinxi hanya bisa menghela nafas kesal.

" Untung aja sayang, kalo enggak udah gue pisahin tu otak dari kepala"gumam Sphinxi sambil memunguti selimut dan bantal yang ada di bawah.

Belum selesai membereskan kamar nya Elaksi datang.

"Mau apa lagi lo" Tanya Sphinxi sinis.

"Santai kali mbak gue mau bantuin lo" Ucap Elaksi.

Setelah mereka berdua selesai membereskan kamar, Elaksi langsung keluar tapi sebelum keluar Elaksi berkata.

"Udah sekarang lo tidur besok kita sekolah, besok pagi gue yang masak" Ucap Elaksi yang membuat senyum Sphinxi mengembang.

"Nah gitu dong kan makin sayang gue sama lo. oh iya gimana sama pertanyaan gue tadi" Ucap Sphinxi.

Elaksi yang mendengar hanya menampilkan wajah datar Setelah itu Elaksi keluar dari kamar Sphinxi.

"Makasih banget Tuhan udah ngirim sahabat kayak kalian untuk gue, gue mau kita jalanin ini semua tanpa kalian harus tau siapa gue" Ucap Sphinxi dalam hati lalu beranjak untuk tidur.