webnovel

Days 02 (Part II)

Setelah menghabiskan waktu satu jam lamanya untuk mengumpulkan kayu bakar, Leo-pun mulai merebus air sembari mempersiapkan bahan-bahan untuk sarapan mereka pagi ini...

Bahan-bahan yang tengah di racik oleh Leo tak lain merupakan bahan-bahan untuk bumbu mie rebus tersebut, mengingat Leo kurang menyukai bumbu instan jadi Leo-pun mengambil keputusan untuk meracik bumbunya sendiri.

"Setengah ons cabai merah, seperempat siung bawang putih, sedikit suwiran ayam rebus dan tiga butir telur ayam... Aku rasa ini sudah cukup, lagipula aku tidak tahu pasti apakah orang-orang akan menyukainya atau tidak??" Gumam pelan Leo sembari melirik sedikit ke arah gubuk itu, yang tentunya masih terlihat kosong sekaligus sunyi.

Leo-pun meletakkan wajan berukuran besar di atas tungku sederhana yang kemarin malam mereka gunakan juga, tak lupa Leo juga mulai menyalakan api tersebut sembari mulai memotong-motong bahan-bahan tersebut mengingat kayu pada pulau jiwa ini memiliki ketahanan api yang agak tinggi dibandingkan kayu pada bintang biru (Bumi).

.

.

Setelah mengisi wajan tersebut dengan air yang cukup, Leo-pun tanpa memanfaatkan waktu yang ada dengan mulai mengiris-giris cabai merah serta bawang putih secara manual mengingat mesin penggiling bernama (Blander) tersebut tidak dapat digunakan tanpa aliran listrik.

Tak perlu waktu lama untuk Leo mempersiapkan hal tersebut mungkin hanya sekitar 3 menitan saja, dan ya sesuai dengan tebakan Leo air pada wajan-pun telah mendidih.

[Blub.. Blub...]

Memasukkan irisan cabai merah, bawang merah serta suwiran ayam ke dalam air mendidih tersebut. "Selanjutnya adalah telur dan mie" Ucap Leo sembari memasukkan kedua bahan tersebut, perlu diketahui Leo hanya menggunakan bahan seadanya saja sekarang mengingat bahan bernama [Minyak Goreng] telah punah di masa kini.

.

.

"Baiklah sudah di aduk-aduk sekarang aku hanya perlu menunggu selama 7 menitan saja" Ucap Leo sembari menutupi wajan tersebut dengan sebuah kepingan besi.

"Huftt, orang-orang pemalas ini padahal jam sudah menunjukkan pukul [6.10 AM] tapi mereka masih saja tertidur dengan nyenyak"Ucap Leo yang hanya bisa menghela nafas pasrah menghadapi kebiasaan dari teman-teman se-pulau-nya tersebut.

"Hoamm... Selamat pagi Leo" Sapa seorang remaja wanita yang tak lain ialah Irene, "Kau sudah bangun?? Bagaimana tidurmu tuan putri, nyenyak??" Balas Leo sembari menggoda temannya tersebut.

"Cehhh, tuan putri darimana-nya sialan?? Aku hanya seorang anak yang cukup beruntung, sialan!!" Timpal Irene yang justru malah mengumpati Leo?? Sungguh ini merupakan hal yang cukup langka, atau justru seperti inilah sifat asli dari Irene???

Leo tertawa kecil mendengarkan umpatan dari temannya tersebut "Terserah saja, ngomong-ngomong mandi dulu sana... Ya kali perempuan belia, berpenampilan seperti itu" Ucap Leo yang entah dari mana justru telah melemparkan selembar handuk berwarna pink kepada Irene???

"He'i siapa yang mengijinkan-mu untuk menyentuh barang-barangku!!" Keluh Irene setelah melihat kalau handuknya tersebut berada pada genggaman Leo sebelumnya.

"Hmm, ayolah bukannya itu salahmu?? Siapa yang menyuruhmu meletakkan handuk sembarang, nasib baik aku berhasil menemukan benda pink ini!!" Ujar Leo yang justru membuat Irene merasa bingung seketika, "Sembarangan gimana?? Seingatku handuk ini aku gantungkan di kamar kok" Balas Irene yang telah berjalan mendekati Leo

"Iya dikamar tapi, bagian mana dulu?? Kau justru meletakkan ditempat kami, oo tuan putri!!!" Sembari terkikik geli Leo-pun mengangkat kepingan besi tersebut, berniat untuk mengaduk-aduk mie rebus itu.

Yang spontan jelas menarik minat Irene terlebih ketika aroma mie rebusan tersebut semerbak ke-mana mana, menyebabkan perut remaja perempuan tersebut berbunyi ria.

Hal ini jelas tidak luput dari pengawasan Leo yang tengah memasak, serta mengundang rona merah pada wajah Irene "Kelaparan ya?? Sabar euy, masakannya belum siap" Ucap Leo yang justru menambahkan rona merah pada wajah remaja gadis tersebut.

"Ehemmm, masak apaan sih?? Kok harum banget ya??" Berdehem sedikit, Irene-pun mengalihkan topik pembicaraan sekaligus memandangi wajan tersebut.

Leo hanya bisa tersenyum kecil melihat tingkah laku dari teman kecilnya tersebut, "Hanya mie rebus biasa, aku masak cukup banyak dan ngomong-ngomong tolong bakar kembali ikan itu" Ucap Leo sembari menunjuk dua piring ikan yang berada di sebuah meja.

"Hmm, okeyyy.. Serahkan kepada chef Irene yang hebat ini, akan aku berikan seluruh kemampuan memasak-ku untuk membuat kalian semua terpukau!!! Hahahaha" Balas Irene dengan nada dramatis, dimana hal tersebut membuat Leo hanya bisa terdiam kaku menyaksikan tingkah laku absurd dari sosok gadis yang dikenal selalu ayu tersebut.

.

.

.

.

.

[Time-Skip : 06.40 AM]

Tiga puluh menit itulah waktu yang diperlukan oleh pasangan remaja manusia tersebut untuk memasak menu sarapan mereka, yang tak lain ialah satu wajan mie rebus dengan kandungan energy cukup tinggi serta di lengkapi oleh sepiring ikan bakar.

"Sarapan sudah siap, sekarang Irene sebaiknya kau pergi mandi duluan... Kita tidak bisa meninggalkan gubuk tanpa pengawasan"Ucap Leo yang terlihat agak memerintah Irene, tapi Irene tidak mempermasalahkan hal tersebut lagipula Leo merupakan pemilik pulau jadi tindakan Leo sama sekali tidak menyakiti dirinya.

"Okee, aku mandi duluan dan kau tunggu di sini dengan baik serta patuh... Awas saja kalau aku melihatmu datang ke kolam itu"Balas Irene sembari mempelototi Leo, tapi Leo justru tidak merasa takut dan hanya tertawa saja mendengarkan hal tersebut.

"Yayaya, siapa juga yang mau mengintip orang mandi!! Sana pergi, shushushu" Balas Leo sembari mengibaskan tangan kanannya (Seperti tindakan mengusir kucing ataupun binatang peliharaan).

.

"Baiklah sembari menunggu tuh anak mandi, lebih baik aku sarapan duluan saja" Ucap Leo yang kini telah mengenggam sebuah mangkok dengan sepasang peralatan makan di tangan kanannya, entah darimana Leo mendapatkan barang-barang tersebut??

.

.

.

.

TBC

Hei bagaimana menurut kalian bagian ini??Soalnya penulis sedang mencoba berkreasi sedikit di sini, dan juga ada beberapa catatan kecil untuk kalian semua :

1. Leo serta rombongannya mandi di sebuah kolam buatan yang pada sore lalu, dibuat oleh Sia serta Gui.

2. Leo membawa sebuah tas kecil yang dimana berisi cukup banyak memory card, masing-masing memory card tersebut berisi data-data tertentu.

3. Gubuk sederhana buatan Leo serta Gui hanya memiliki satu lantai serta satu ruangan saja, ruangan tersebut ialah kamar tidur bersama dan terbagi oleh sebuah dinding anyaman tepat pada bagian tengahnya.

Oke, hanya itu saja yang ingin penulis sampaikan.. Sampai jumpaaa

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

Arlie_Kongsucreators' thoughts