Pada langit Samudra Pasifik, pertarungan Anggi dan Cho berhenti sejak kubah merah dari Panji mengurung mereka. Cho menyuruh para pasukan Mu untuk bersiaga karena ia tidak tahu sifat dari kekuatan kubah merah yang menyelubungi seluruh wilayah pertarungan.
Anggi melihat lawannya diam, ia pun seraya berhenti lalu memantik rokoknya. Anggi termasuk orang yang sangat suka pertarungan, namun ia tidak semaniak yang orang lain bahkan bawahannya dulu di PIN kira. Anggi selalu berusaha melakukan segala halnya dengan kepala dingin. Walau ia tahu kalau Cho itu kuat dan akan menarik bertarung dengannya, namun tujuan awal mereka kemari bukanlah untuk melawan pasukan Mu.
Bila Cho tidak mau melawan, Anggi pun akan mengikutinya. Namun, jika Cho dan pasukan Mu membuat pergerakan maka ia akan menghalanginya. Simpel. Anggi menghisap rokoknya lalu mengeluarkannya dengan nikmat.
'Fuuuu~ lagipula tidak asik bertarung di flyingboard.'
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com