webnovel

Menghangatkan Tubuh

Vina, kita harus kembali"

Aku mendengar seseorang di telingaku. Saat aku menoleh dan membuka mata aku melihat Lux

"Kau sudah berendam selama tiga jam. Kau bisa sakit. Cuaca di luar sangat tidak baik."

Aku mengusap mataku untuk memastikan aku sedang tidak bermimpi. Lux memang ada di hadapanku.

"Di mana Sandra?" tanyaku.

"Ia sudah pulang beberapa saat yang lalu." Lux mengambil handuk yang tergantung.

"Aku tunggu di luar." Katanya saat menyerahkan handuk padaku.

Aku menerima handuk itu dan menunggunya keluar. Aku sudah berendam tiga jam? Pantas saja airnya sudah tak terasa hangat lagi. Aku bangkit dan membungkus tubuhku dengan handuk besar.

Aku melihat jari-jari tanganku sudah keriput sekali. Bibirku sudah berwarna biru. Aku harus segera mengeringkan tubuh dan rambutku.

Aku mencari pengering rambut dan mencoba mengeringkannya secepat mungkin. Setelah itu mencari pakaianku. Aku baru ingat, aku menanggalkan pakaianku di samping tempat tidur tadi.

Dengan terpaksa, aku membuka kamar powder room dan keluar hanya dengan handuk.

"Aku mencari pakainku."

Lux segera melihat ke arah lain dengan sopan. Aku segera mencarinya di sisi tempat tidur.

"Kau telihat pucat, aku akan memesan minuman hangat untukmu." Kata Lux sambil memandang tembok yang kosong.

"Terima kasih."

Aku segera mengambil baju dan menutup kembali powder room yang terhubung langsung dengan kamar mandi. Aku melihat diriku di cermin. Terlihat sangat berantakan dan pucat. Tanpa sadar aku menjatuhkan pengering rabut.

"Vina apa kau baik-baik saja?" teriak Lux mendekat. Aku bisa mendengar langkah kakinya.

Entah mengapa, aku membuka powder room. "Aku baik-baik saja."

Mata kami bertemu dan Lux menutup pintu.

Aku menahanya. Ia langsung berinisiataif memelukku dan menciumku. Tak puas sampai di situ ia membawaku ke tempat tidur dan menghangatkan tubuhku.

Kami kembali ke Sleep and See ke-esokan paginya. John memborbardirku dengan seribu pertanyaan yang tak bisa aku jawab. Lelah dengan pertanyaan itu, aku minta John untuk memberiku waktu untuk bersiap sebelum sesi berikutnya.

"Aku memberimu satu jam Vina."

Masuk ke kamar, betapa terkejutnya aku. Barang-barangku sudah berubah. Aku membuka lemari dan melihat beberapa helai pakaian yang kemarin aku batalkan.

"Mengapa ada di sini?"

Aku segera nencari nomor Sandra dan melakukan panggilan.

"Tenanglah, Kau butuh pakaian Vina."

Mengakhiri panggilan aku memeriksa tempat kosmetik. Semua kosmetik berganti. Mereka menggantinya dengan kosmetik berwarna yang biasa aku pakai. Hanya mereka mengambilnya dari merek berbeda.

Dalam keterkejutankau, aku teringat pada kasus Lux. Diam-diam aku kembali mencari informasi dari ponsel yang ia berikan padaku.

"Kau tak akan temukan informasi apapun di internet".

Aku menoleh dan Lux sudah muncul begitu saja seperti hantu. Meski ini bukan pertama kalinya.

"Pemerintah melarang adanya artikel yang menyudutkan kami, Sleep and See."

"Seperti yang kau tahu Vina, bahwa orang-orang yang meninggal memang memiliki latar belakang cukup tak bisa diterima. Sebut saja anak dari Tuan Chao. Anak itu adalah seorang depresi dan pecandu narkoba kelas akut. Rald seorang pengedar narkoba yang hanya dijatuhi kukuman 20 tahun penjara. Ada juga seorang nara pidana kasus pembunuhan mutilasi namun dihukum semumur hidup. Ada pula, penjual senjata pada orang-orang di daerah konflik yang kaya raya.

Keluarga mereka semua bersatu dalam sebuah aliansi besar dan menuntut Sleep and See. Mereka menamai diri mereka Penggerak Keadilan"

"Lux, Apa kau terlibat dan mengetahui hal ini sebelumnya?" tanyaku padanya.

"Vina, aku pensiun 5 tahun lalu. Sejak saat itu, aku sudah tak bisa lagi ikut campur dengan kebijakan baru Sleep and See. Aku juga tak tahu menahu apa perjajian yang Sleep and See buat dengan pihak pemerintah."

Pernyataan Lux membuatku penasaran

"Menapa kau pensiun, di usia 50 tahun?"

Lux berhenti membelai rambutku. "Kau bisa tanyakan pada pengacaraku Luke"

Mendengar jawabanya bisa aku tahu Lux belum siap mengatakan semua hal padaku. Aku memutuskan pembicaraan kami. Dan mengambil pakaian di lemari. Lux segera keluar dari kamarku.