Kevin Tanoesoedibjo mengangguk, dan mobil itu menghilang dari pandangannya, dengan harapan di hatinya.
"Mengapa Anda harus menyembuhkan diri sendiri?"
Ini tentu saja bukan untuk masa depan, atau untuk dirinya sendiri, dia untuk Fransisca.
Waktu Jesse Soeprapto di Semarang terlalu singkat, dan dia tidak suka bersosialisasi. Jika dia pandai berteman, maka dia pasti pernah mendengar tentang Fransisca.
Fransisca adalah wanita paling mempesona di Semarang, dia seperti legenda, dia begitu bersinar, tidak ada yang bisa melampaui sikapnya.
Kevin Tanoesoedibjo sering memikirkan Fransisca.
Jesse Soeprapto berjalan di sepanjang jalan. Angin malam di Semarang sangat dingin, dengan laut yang basah dan asin, terjerat benang, sedikit demi sedikit pemanas di tubuh orang itu hilang.
Melewati toko anggur asing, Jesse Soeprapto masuk.
"Saya ingin dua sampanye terbaik," katanya, dengan kekayaan besar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com